TRENGGALEKPEDIA.COM – Pada jaman dulu masyarakat Arab mengenali tahun dengan menandai setiap peristiwa penting yang terjadi pada tahun tersebut.
Hal itu dilakukan oleh masyarakat Arab sebelum mereka mengenal kalender Hijriah atau menggunakan kalender Islam.
Misalnya dengan Tahun Gajah, tahun tersebut dikenal sebagai hari di mana Nabi Muhammad SAW dilahirkan.
Pada tahun itu Kabah sedang mendapat serangan dari pasukan pemberontak yang tentaranya mengendarai gadah sebagai kendaraan perang.
Diambil dari laman kemenang.go.id, pada masa Umar Bin Khattab lah cikal bakal perhitungan Tahun Baru Islam baru di mulai.
Baca Juga: Menjelang Hari Raya Idul Adha , Kiswah Kain Penutup Kabah Diganti Dengan Yang Baru: Kiswah Kabah
Atau secara periode dikenal setelah enam tahun bertepatan dengan Nabi Muhammad SAW wafat.
Waktu itu Umar bin Khattab mengajak para sahabat untuk berijma’ dan menjadikan momentum hijrahnya Nabi Muhammad sebagai permulaan dimulainya penghitungan Kalender Hijriah atau Kalender Islam.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa penghitungan kalender Hijriah atau Kalender Islam seharusnya bermula dari peristiwa penyerangan Kabah.
Pendapat lain mengusulkan jika wahyu pertama kali yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW menandakan dimulainya penghitungan Kalender Hijriah atau Kalender Islam.
Waktu itu memang banyak pendapat yang berbeda-beda, misalnya ada sahabat yang mengusulkan bahwa wafatnya Nabi Muhammad SAW menjadi awal penghitungan Kalender Hijriah atau Kalender Islam.
Sementara Ali bin Abi Thalib, sahabat nabi yang disegani mengusulkan jika penghitungan kalender Hijriah atau kalender Islam ditandai dengan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.
Hingga akhirnya usulan dari Ali bin Abi Thalib ini diterima oleh para sahabat. Dan sejak itu pula kalender Hijriah atau kalender Islam pertama kali dimulai.***