Tips Menasehati Anak agar Menjadi Penurut, Salah Satunya Hargai Keinginan Anak

23 Mei 2022, 18:29 WIB
Ilustrasi menasehati anak /www.pixabay.com/

TRENGGALEKPEDIA.COM – Ketika sudah menikah menjadi seorang orangtua. Dengan menjadi sosok orang tua berarti kamu akan terlibat dalam proses tumbuh kembang pada si kecil.

Banyak hal yang diperlukan untuk mempersiapkan menjadi orang tua. Mulai dari meredakan tangisnya selanjutnya dengan membuatnya tenang dalam menghadapi hal lainya.

Tentunya tidak mudah untuk melakukannya, akan tetapi peran orang tua sangatlah dalam merawat dan membimbing si kecil.

Seorang anak yang bertambah usia akan sulit diberi tahu, atau diajak agar melakukan sesuai apa yang kita arahkan.  Mulai dari dirinya yang kurang menyukai, atau bisa juga sedang tidak menginginkannya.

Oleh karena itu ada beberapa tips agar anak menjadi penurut

Didik anak dengan kalimat berita bukan perintah

Baca Juga: Cara Menumbuhkan Keimanan dalam Diri Anak Sejak Usia Dini

Otak anak akan mudah menyerap apa yang kita katakan. Seperti halnya di saat kita mengucapkan pada anak kalimat perintah “Jangan” itu akan diserap oleh anak dengan tindakan.

Contoh:

“Jangan meletakkan gelas depan pintu!”

 Anak akan mengira bahwa kita akan menyuruhnya untuk meletakkan depan pintu. Bagi anak apa yang dibicarakan orang tua atau dewasa merupakan titah. Maka ketika menyuruh anak katakana kalimat berita seperti ini.

Contoh:

“Letakan gelas ini ditempat semula”

Maka anak akan memahami konsep bahwa, gelas itu harus diletakkan kembali seperti saat ia mengambilnya.

Jelaskan aturan dengan baik

Saat kamu memiliki kesepakan kepada sang anak. Maka diskusikan pada anak sanksi apabila sang anak mengingkarinya.

Seperti saat anak-anak sedang asyik bermain hingga lupa waktu. Maka jika sang anak enggan untuk menyudahi mainannya beri waktu tambahan hingga anak bisa mengakhiri permainannya dengan puas

Contoh:

“Dalam lima menit, kamu sudah merapikan mainan mu ke tempat semula. Nanti kamu bisa menggunakannya lagi, saat ini adalah waktunya beristirahat!”

Hargailah keinginan anak

Ketika berada di tempat umum. Anak akan meminta anda untuk membeli permainan. Oleh sebab itu kita sebagai orang tua harus memberinya pengertian lebih dahulu.

Beri kesepakatan pada anak, beri pilihan pada anak ketika berada diluar. Sehingga anak akan merasa keinginannya bisa terwujud dan dapat dihargai oleh orang tuanya.

Contoh:

“Ketika sampai supermarket, kamu hanya diizinkan untuk memilih satu mainan. Maka pilihlah mainan yang kamu sukai”

Baca Juga: Cerdas Bersama Anak saat Liburan di Rumah, Jadikan Liburan Menyenangkan

Hindari ancaman atau menyuap

Sebagai orang tua jangan memberikan ancaman dan suap pada anak. Ancaman yang diberikan pada anak akan mengakibatkan terjadinya tekanan dalam diri anak. Sama dengan halnya dengan ancaman. Menyuap juga akan membuat anak tidak memiliki rasa taggung jawab.

Maka kalimat yang harus dikatakan pada sang anak ialah

Contoh:

“Rapikan mainan mu, ketika sudah selesai bermain,“

Kemudian jangan memberi ancaman seperti ini

“Jika tidak kamu bersihkan. Maka mainan mu akan saya hancurkan”

Ketika kita membentaknya, akan mengakibatkan ia menjadi seorang yang mudah murung dan tidak berpikir jernih. Sehingga apa yang ia lakukan hanya memenuhi tuntutan agar tidak terkena ancaman. Bukan untuk pendidikan

Berilah anak pujian

Ketika anak sudah membantu dalam mengerjakan pekerjaan rumah atau apabila sang anak sudah selesai membereskan permainannya maka berilah pujian seperti “Wah sahlihnya, sudah pandai membersihkan mainan.” Atau “Pintar sekali, sudah mandiri membersihkan mainan” *** (Hanifatul Azizah)

Editor: Dani Saputra

Tags

Terkini

Terpopuler