Kata-kata Terakhir Tokoh Besar Dunia saat Sakaratul Maut

- 1 Maret 2021, 15:31 WIB
Ilustrasi syair Sufi dari Syekh Jalaludin Rumi
Ilustrasi syair Sufi dari Syekh Jalaludin Rumi /Pixabay/Katzenfee50/

TRENGGALEKPEDIA.COM - Kematian merupakan sebuah berita yang bisa dibilang menyedihkan sekaligus membahagiakan.

Menyedihkan bagi yang ditinggalkan dan membahagiakan bagi yang meninggal, sebab bisa kembali bersama dengan sang pencipta.

Apalagi jika yang meninggal dunia adalah tokoh besar, pasti siapapun akan merasa kehilangan. Sebelum meninggal dunia, para tokoh ini sempat mengucapakan kata-kata terakhir.

Baca Juga: Siap-siap! Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 13 di www.prakerja.go.id, Ini Penjelasannya

Berikut kata-kata terakhir tokoh besar dunia sepanjang sejarah sebelum kembali kepada sang pencipta. Siapa saja dan apa yang mereka ucapkan?

  1. Nabi Muhammad Saw

Muhammad Saw merupakan seorang nabi, pemimpin dan merupakan tokoh revolusioner besar sepanjang sejarah.

Pada tahun 570 M, beliau lahir. Tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal, 53 tahun sebelum hijrah. Kelahiran beliau adalah sebuah pertanda akan lahir perubahan besar di dunia.

Nabi Muhammad diutus menjadi seorang rasul untuk memperbaiki moral dan akhlak manusia.Baca Juga: Login stimulus.pln.co.id Untuk Klaim Token Listrik Gratis PLN Maret 2021 atau Melalui Aplikasi PLN Mobile

Khususnya bangsa Arab pada saat itu yang mempunyai tradisi yang sangat mengerikan. Yakni suka mengubur bayi perempuan karena bayi perempuan dianggap sebagai aib dan beban keluarga.

Nabi Muhammad berhasil melakukuan revolusi akhlak, moral, spiritualitas dan juga berhasil mewujudkan terjadinya revolusi social masyarakat Arab.

Karen Armstrong menyatakan Bahwa Nabi Muhammad merupakan seorang yang sangat genius dan sangat luar biasa.

Ketika wafat, Beliau telah meraih kemenangan berupa keberhasilan menyatukan hamper semua suku arab menjadi sebuah komunitas baru (Ummah).

Baca Juga: Ikatan Cinta Senin 1 Maret 2021: Andin Nangis dan Kaget Bukan Main Ketika Al Cerita Siapa Pembunuh Roy

Di tahun 632 M, Nabi Muhammad kembali kedalam pelukan sang maha pencipta diusianya yang ke 63tahun. Sebelum wafat, beliau menderita sakit dan dalam sakitnya itu yang beliau pikirkan adalah umatnya.

Kata-kata yang beliau ucapakan dalam kondisi sakaratul maut ialah “Umatku, umatku, umatku”

  1. Socrates

Lahir pada tahun 470 SM. Socrates dikenang sebagai seorang filsuf yang rela berkorban demi membela ide-ide kebenaran yang dia percayai.

Socrates tidak meninggalkan catatan apapun ketika meninggal dunia. Ide-idenya ditulis oleh dua muridnya; Xenopon dan Plato. Socrates meninggal diusianya yang ke 70 tahun.

“Crito, I owe a cock to Asclepius. Will you remember tp pay the debt?” merupakan kata-kata terakhir menjelang kematiannya. 

Baca Juga: Token Listrik Gratis Maret 2021, Klaim dan Dapatkan dengan 3 Cara Berikut

  1. Maulana Jalaluddin Rumi

Kata-kata terakhir Rumi menjelang wafatnya :

“setelah ini, mudah-mudahan Tuhan memberi kesehatan kepadamu. Antara pencinta dan yang dicintai (Allah), hanya terdapat sebuah tirai dari selaput yang tipis. Bukankah kamu menginginkan cahaya yang suci bisa bersatu dengan cahaya yang suci?”

Maulana Jalaluddin Rumi seorang tokoh sufi dan penyair besar yang lahir di Balkh pada tahun 1270. Beliau juga akrab di panggil Hudavendigar, Mevlan Rumi, atau Rumi saja.

Baca Juga: Bocoran Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 13 Login www.prakerja.go.id

Nama dan ajaran beliau sekarang menjadi nama aliran thariqat Maulawiyah.

  1. Che Guevara

Di sebuah wilayah Rosario di Argentina, pada 14 Juni 1928, di sana Che Guevara lahir. Dan Che meninggal dunia diusianya yang muda, yaitu ke 39 tahun.

Che adalah pejuang revolusi Marxis Argentina dan tokoh pemimpin gerilya Kuba. Che meninggal dunia diujung senapan angin dan kata-kata terakhir yang keluar dari mulutnya adalah:

“I know you’ve come to kill me. Shoot, Crowd! You are only going to kill a man”

Kata-kata terakirnya ini menunjukan cita-cita luhur yang tidak bisa ditebus oleh apapun. Termasuk dengan nyawa.

Baca Juga: Kasus Dugaan Pembunuhan di Hotel Kediri, Polisi Periksa Pacar Korban

Di balik kata-kata sang revousioner ini tersirat ucapan bahwa nyawa seorang manusia tidak berarti apa-apa jika dibanding dengan cita-cita revolusi.

Bahkan lebih ekstrim lagi, manusia tidak berarti apa-apa bila tidak menceburkan dirinya ke dalam kolam pergolakan revolusioner melawan penjajahan dan juga penindasan dalam bentuk apapun.***

 

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x