Keistimewaan Tadarus Al-Qur'an di Bulan Ramadhan yang Harus Diketahui

- 9 April 2021, 21:07 WIB
Keistimewaan tadarus Al-Qur'an di bulan Ramadhan.
Keistimewaan tadarus Al-Qur'an di bulan Ramadhan. /Pixabay.com/shzern.

TRENGGALEKPEDIA.COM - Banyak kesitimewaan di bulan Ramadhan bagi seorang muslim.

Dengan demikian, umat Islam berlomba menambah ibadah salah satunya melaksanakan tadarus Al-Qur'an.

Menanggapi hal tersebut, KHM Yusrul Hana Sya'roni, Pengurus Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul (LBMNU) Ulama Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menjelaskan, ada empat keistimewaan.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Dibuka, Hanya Tampung 2.000 Jemaah Salat Tarawih

Empat keistimewaan yang diberikan hamba yang mau bertadarus yakni sakinah (ketenangan hati), rahmat yang melimpah, perlindungan dari malaikat.

Tak hanya itu, namanya selalu dibanggakan Allah dan selalui disebut-sebut oleh Allah di hadapan para malaikat.

Kiai yang akrab disapa Gus Hana ini mengatakan, dalam Kitab Faidh al-Qadir li al-Munawi, tadarus Al-Qur'an meskipun tidak dilakukan di masjid, tetap mendapat empat keistimewaan tersebut.

Baca Juga: Guyonan Gubernur Kaltim Isran Noor Mengenai Ucapannya, Jokowi Pasti Masuk Surga

Gus Hana mengatakan, orang yang membaca Al-Qur'an akan tetap dapat pahala meskipun tidak paham artinya.

Gus Hana menjelaskan, Imam Ahmad bin Hanbal pernah bertanya kepada Allah tentang bagaimana cara bertaqarrub paling baik.

Kemudian dijawab oleh Allah yaitu orang yang bertaqarrub dengan kalam Allah (membaca Al-Qur'an), baik itu paham atau tidak paham artinya.

Baca Juga: Waktu yang Baik Membaca Al-Qur'an Menurut Imam An-Nawawi

Gus Hana mencontohkan, hampir semua kalangan ulama dengan memperbanyak kesempatan untuk bisa khatam Al-Qur'an.

Saking istimewanya,, seorang muslim yang mau bertadarus diibaratkan oleh Nabi Muhammad seperti utrujjah (buah jeruk).

Buah jeruk digambarkan baunya harum dan manis ketika dimakan, buah yang disebut paling bagus di tanah Arab.

"Buah ini punya keistimewaan bewarna indah, yakni kuning yang menyegarkan mata," kata Gus Hana, menukil dari laman NU.

Baca Juga: Kumpulan Doa-Doa di Bulan Ramadhan, Mulai Puasa Hari Ke-1 sampai Hari Ke-30

Bagi seorang muslim yang tidak mau membaca Al-Qur'an, diibaratkan seperti buah kurma.

Diibaratkan tidak berbau tetapi manis ketika dimakan.

Sedangkan orang munafik yang membaca Al-Qur'an seperti bunga telasih.

Harum baunya tapi pahit rasanya. Namun juga bunga ya meskipun wangi tetap pahit rasanya.

Sedangkan bagi orang munafik yang tidak membaca Al-Qur'an diibaratkan handolah.

Tidak hanya buahnya saja tapi juga pohonnya jelek.***

Editor: Okpriabdhu Mahtinu

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah