Setelah membaca tasmi’ dan berdiri tegak, lalu diharukan untuk membaca doa tahmid sebagai berikut ini:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanaaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du
Artinya: "Ya Allah tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang engkau kehendaki sesudah itu."
Sedangkan berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam I’tidal:
1. Bangun dari ruku’ dilakukan hanya untuk i’tidal itu
2. Harus tuma’ninah. Dikutip dari HR Bukhari 757 dan Muslim dari Abu Hurairah seperti sabda Rasulullah SAW berikut ini:
"Jika kamu hendak mengerjakan shalat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat Al-Quran yang mudah bagimu. Kemudian ruku’lah sampai benar-benar ruku’ dengan tuma’ninah, lalu bangkitlah (dari ruku’) hingga kamu berdiri tegak, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud dengan tuma’ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk sampai benar-benar duduk dengan tuma’ninah, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud. Kemudian lakukan seperti itu pada seluruh shalatmu."
3. Untuk waktu berdiri saat i’tidal, tidak lebih dari lamanya saat membaca surat Al-Fatihah
Demikianlah bacaan doa i’tidal dan tata cara melaksanakan doa i’tidal disertai dengan terjemahan Indonesia.***