Sedangkan orang yang sudah berkeluarga dituntut untuk memenuhi kewajiban nafkah, dan pendidikan akhlak untuk keluarganya.
Selain itu orang yang sudah berumah tanga wajib bersabar menjalani proses dalam berumah tangga atas perilaku atau ucapan istri dan anaknya yang menyakitkan.
Orang yang berumah tangga memiliki kewajiban untuk memperbaiki dan mendidik anggota keluarganya.
Jelas berbeda keistimewaan orang jomblo dan orang berkeluarga. Hal itu dapat dilihat dari perjuangan fisik (mencari nafkah) dan mental (sabar dalam mengasuh dan membina rumah tangga) orang yang berkeluarga selaras dengan orang yang jihad.
وليس من اشتغل بإصلاح نفسه وغيره كمن اشتغل بإصلاح نفسه فقط ولا من صبر على الأذى كمن
رفه نفسه وأراحها فمقاساة الأهل والولد بمنزلة الجهاد في سبيل الله
Artinya, “Tentu saja orang yang sibuk mengurus dirinya dan orang lain (keluarganya) tidak sama derajatnya dengan orang mengurus dirinya sendiri (jomblo); dan juga tidak sama derajat orang yang bersabar menahan kecewa ulah keluarga dengan orang yang menghibur dan menyenangkan diri sendiri. Sabar dan bertahan dalam membina anak dan keluarga rumah tangga ngasuh ”
Baca Juga: 4 Cara Mudah Menguatkan Ingatan Menurut Ustadz Adi Hidayat
(Al-Ghazali, 2018 M/1439-1440 H: II/36).
Perbedaan tingkatan jomblo dan orang yang sudah berkeluarga dapat dimaklumi. Pasalnya,