6 Bahan Pangan Pokok ini Dapat menjadi Anti Virus dan Imun Booster Kala Tubuh Kita Sakit

- 28 Februari 2021, 09:35 WIB
beras merah
beras merah /Pixabay/.*/Pixabay

TRENGGALEKPEDIA.COM - Indonesia kaya akan berbagai sumber daya alam potensial termasuk bahan pangan kaya gizi dan komponen bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan.

Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian telah mengeluarkan daftar berbagai jenis bahan pangan pokok dan produk olahan yang memiliki kandungan bahan aktif dan bermanfaat sebagai antivirus serta immune booster.

Berikut 6 bahan bahan pangan pokok yang sering disekitar kita:

Baca Juga: Digelar Pekan Depan, Yonex Swiss Open 2021 Bakal Sajikan Laga Seru: Akankah Indonesia Dapat Gelar ?

beras hitam makanan rendah kalori yang mengenyangkan
beras hitam makanan rendah kalori yang mengenyangkan pixabay

1. Beras Merah dan Beras Hitam

Warna pada beras Merah dan Beras Hitam dipengaruhi oleh pigmen dan senyawa yang ada di dalamnya. Pigmen warna pada beras menunjukkan adanya zat antioksidan yang dinamakan antosianin.

Beras merah mengandung satu jenis antosianin, sedangkan beras hitam mengandung dua jenis antosianin.

Kandungan antioksidan dan serat beras merah enamkali lebih banyak dibanding beras putih, sehingga selain menyehatkan, mengkonsumsi beras merah juga akan membuat kenyang lebih lama.

Sangat cocok untuk orang yang sedang menjalani program diet. Beras berpigmen merupakan salah satu beras khusus yang banyak dicari untuk dikonsumsi karena dipercaya dapat mengobati penyakit diabetes.

Baca Juga: 5 Perusahaan Multinasional yang Produknya Ada di Mana-mana

Penelitian dalam Journal Nutrition tahun 2008 menunjukan bahwa dari beras hitam dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan serangan jantung. Setiap 100 gram nasi beras merah mengandung 6 miligram kalsium, 63 miligram fosfor dan 0,8 miligram zat besi.

Konsumsi beras merah memiliki manfaat untuk menajaga sistem kekebalan tubuh. Hal ini disebabkan kandungan beragam jenis vitamin dan mineral di dalam beras merah seperti zat besi, mangan dan zinc yang memiliki berbagai manfaat seperti membentuk sel darah merah, mempercepat penyembuhan dan meninggkatkan kemampuan untuk melawan infeksi.

Sorgum, pengganti nasi yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Sorgum, pengganti nasi yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Pixabay/Vijayanarasimha

2. Sorgum

Sorgum merupakan salah setu jenis serealia yang dapat berpotensi sebagai pengganti sumber karbohidrat non beras. Tingkat adaptasi yang baik membuat tumbuhan ini dapat hidup di lingkungan yang kering.

Kandungan nutrisi sorgum dalam setiap 100 gram mengandung 332 Kalori, 11 gram protein, 3,3 gram lemak, 73 gram karbohidrat, 28 gram kalsium, 1,1 miligram zat besi, dan 287 miligram fosfor.

Baca Juga: Comeback, Lee Sueng Gi Perankan Karakter Polisi di Drama Berjudul 'Mouse'

Selain itu kandungan polifenol seperti antosianin dan tanin serta kandungan serat yang cukup tinggi dapat memberikan manfaat kesehatan jika dikonsumsi sebagai bahan pangan.

Beberapa penelitian menjelaskan bahwa biji sorgum mengandung peptida antivirus yang terbukti menghambat infeksi, replikasi dan penyebaran beberapa virus . Termasuk herpes simplex dan virus polio pada tingkat yang lebih rendah.

Peneitian juga menujukkan bahwa kandungan bioaktif sorgum yaitu senyawa antioksidan dan serat pangan memiliki efek menurunkan kadar kolesterol dan gula darah sehingga bermanfaat untuk penderita penyakit jantung dan diabetes.

Baca Juga: Timnas Indonesia Gelar Internal Game, Shin Tae-yong: Banyak Pemain yang Lupa

Ubi jalar ungu.
Ubi jalar ungu.

3. Ubi Jalar Unggu

Ubi jalar merupakan sumber energi yang baik dalam bentuk karbohidrat. Selain itu kandungan vitamin B1, B6, niasin dan vitamin C juga memadai. 

Senyawa bioaktif yang berfungsi bagi kesehatan yaitu antosianin, beta karoten, dan serat. Keberadaan antosianin yang tinggi pada ubi jalar unggu itulah yang menyebabkan ubi jalar memiliki warna unggu pada kulit dan dagingnya.

Baca Juga: Sejarah Bergantinya Nama Pasar Induk Ponorogo dari Pasar Mernung hingga Pasar Legi

Antosianin sebagai antioksidan berperan dalam menangkal radikal bebas. Selain antosianin sebagai 3 glukosida dapat meningkatkan sistem imun dan berperan sebagai antivirus influenza.

Hal itu disebabkan karena peran antosianin dalam memblokir glikoprotein virus dan meningkatkan ekspresi gen interleukin-6, interleukin-8 dan tumor necrosis faktor pada sistem kekebalan tubuh.

Buah Hanjeli
Buah Hanjeli Tokopedia

4. Hanjeli (Jali)

Hanjeli dapat ditemui di Indonesia khususnya di tanah Pasundan seperti di Sukabumi, Sumedang dan Bandung. Pemanfaatannya yang masih terbatas namun beberapa daerah telah mengkonsumsi sebagai sumber pangan karbohidrat.

Jali yang memiliki karakteristik farmakologi dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan tubuh.

Baca Juga: Jisoo 'BLACKPINK' Berperan di 'Snowdrop', Jennie dan Lisa Kirim Kejutan di Lokasi Syuting

Kandungan Protein yang tinggi serta asam amino essensial bermanfaat sebagai antioksidan alami glutatione, meningkatkan imunitas dan membakar lemak dalam tubuh. Sistein dalam asam amino membantu tubuh melakukan detoksifikasi racun, meregenerasi sel dan jaringan sehingga meninggkatkan kardiovaskular.

Sementara itu, kandungan karbohidrat yang rendah yaitu 67-76% membuatnya sangat cocok buat mereka yang sedang diet. Namun kandungan lemak pada Jali cukup tinggi sekiat 3,6-7,9% yang berfungsi sebagai pemulihan peradangan, penyembuhan luka dan pembekuan darah.

Jali di negara China biasa digunakan sebagai anti tumor, selain tiu hasil penelitian menunjukkan bahwa Jali dapat menurunkan kolesterol, trigliserida, dan Low-Density Lipid.

Ilustrasi tips mudah memilih tempe.
Ilustrasi tips mudah memilih tempe. Pixabay/Bintang_Galaxy

5. Tempe

Tempe adalah makanan favorit semua golongan masyarakat Indonesia. 

Makanan yang dihasilkan dari fermentasi kedelai ini sangat cocok menjadi hidangan yang kaya sumber protein di dalam tubuh. Selain kaya gizi harganya yang terjangkau.

Proses fermentasi pada kedelai ternyata dapat mengaktifkan komponen Isoflavon dari bentuk glikon ke bentuk aglikon, sehingga lebih mudah diserap tubuh.

Baca Juga: Sinopsis Drama Vicenzo Episode 3 Malam Ini: Bagaimana Nasib Penghuni Geumga Plaza?

Selain sebagai antioksidan, isoflavon mempunyai fungsi sebagai antikanker, mencegah osteoporosis dan menurunkan rasa sakit menjelas menepause. Selain itu Saponin yang merupakan komponen bioaktif pada kedelai juga berperan membantu menurunkan kadar kolesterol plasma serta mencegah antivirus HIV.

Protein pada kedelai memiliki fungsi menurunkan kolesterol serum, leak tubuh dan memperbaiki serum insulin. Komponen antimikroba pada tempe berperan mencegah dan menyembuhkan diare. Karena mampu melepaskan bakteri penyebab diare pada sel epitelusus.

Antioksidan isoflavon, saponin, fitosterol dan asam fitat pada tempe memiliki fungsi sebagai antikanker. Mengonsumsi tempe juga dapat menurunkan risiko penyakit diabetes melitus dalam prakteknya tempe dikonsumsi tanpa terlebih dahulu digoreng.

Ilustrasi kacang hijau.
Ilustrasi kacang hijau. Pixabay

6. Kacang hijau

Kacang cukup familiar bagi masyarakat indonesia karena banyak olahan makanan yang menggunakan kacang hijau sebagai bahan dasarnya. Seperti halnya tauge yang dicampurkan pada makanan khas di Indonesia. 

Kacang hijau bannyak mengandung protein, vitamin mineral dan antioksidan. Komponen aktif antioksidan dari golongan flavonoid dan tokoferol dari ekstrak kecambah kacang hijau memiliki kemampuan sebagai antivirus dan antimikroba.

Baca Juga: Drama Korea 'Vincenzo', Song Joong Ki Mantap Sebagai Sosok Anti Hero

Secara umum kandungan nutrisi dalam kacang hijau per 100 gram terdiri dari 62,9 gram karbohidrat, 22,2 gram protein, 1,2 gram lemak, 125 miligram kalsium, 320 miligram fosfor, 6,7 miligram zat besi, dan kandungan asam amino essensial serta beberapa vitamin lainnya yang terkandung pada kacang hijau.

Proses pengolahan yang tepat akan mempertahankan nilai gizi serta bermanfaat untuk menjaga imunitas tubuh.

Baca Juga: Ternyata Ini, Sejarah Tanaman Cabai dan Sambal di Nusantara

Kacang hijau sebagai pangan fungsional dapat mencegah beberapa penyakit seperti beri-beri, memiliki sifat antioksidan, antistelitas,antitrombotik, antiproliferatif, immunomodulator, stabilisasi membran, dan antivirus.

Selain itu kacang hijau juga diketahui dapat mencegah penyakit degeneratif, meningkatkan daya tahan tubuh serta mempercepat pemulihan kondisi pasca sakit.***

Editor: Okpriabdhu Mahtinu

Sumber: Litbang Pertanian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x