Network
TRENGGALEKPEDIA.COM - Mudik pada dasarnya dimaknai ‘kembali ke kampung tempat asal’ dan menjadi hal yang spesial pada hari- hari besar, seperti perayaan Lebaran Hari Raya Idul Fitri.
Fenomena mudik mulai menjadi tren sejak mulai berkembangnya kota- kota besar di Indonesia pada awal tahun 1970- an. Berbegai dearah ini akhirnya menjadi simpul sumber penghidupan sekaligus tempat singgah untuk para pendatang yang berasal dari luar daerah.
Masyarakat kota, spesialnya pendatang dari desa yang sudah bermigrasi lumayan lama ke kota, umumnya melaksanakan kegiatan mudik pada hari libur kerja yang Panjang. Selain itu, dilakukan dengan bermakna kultural seperti saat Lebaran, Natal, ataupun Tahun Baru.
Baca Juga: Jangan Sampai Keliru! Berikut 6 Urutan Pemakaian Skincare yang Benar
Dari tahun ke tahun, mudik tidak sempat jadi perihal yang mengkhawatirkan tidak hanya perkara kemacetan. Tetapi, pada tahun 2020, mudik jadi perihal yang sangat mengkhawatirkan bagi World Health Organization (WHO).
Karena, terjadi pandemi Covid- 19 dan merupakan penyakit yang cepat menyebar akibat tipe coronavirus yang baru ditemui.
Karena pandemi Covid-19 ini, membuat pelaksanaan mudik dibatasi dan diawasi secara ketat.
Sementara itu, setelah kurang lebih dua tahun pelaksanaan mudik dibatasi, tahun ini ada beberapa kelonggaran dengan syarat.
Ketentuan yang harus diakukan salah satunya ialah masyarakat yang akan melakukan perjalanan jauh diwajibkan sudah melakukan vaksin ketiga atau vaksin booster.
