Network
TRENGGALEKPEDIA.COM - Perselingkuhan atau hubungan di luar hubungan resmi dapat mengakibatkan dampak yang buruk untuk reputasi sosial seorang yang terlibat.
Seseorang yang berselingkuh cenderung berusaha menutupinya agar tidak diketahui oleh orang lain yang mana hal ini kemudian memerlukan usaha lebih keras dan juga mampu memicu stres akibat pikiran yang meningkat.
Seiring berjalannya waktu, dampak dari suatu perselingkuhan mampu menimbulkan beberapa dampak yang buruk bagi kesehatan mental maupun emosional dari setiap pihak yang terkait.
Baca Juga: Bikin Baper! Arti Mimpi Pacar Selingkuh Berulang Kali, Ternyata Maknanya Tak Disangka
Di bawah ini adalah 5 dampak buruk yang bisa kamu peroleh akibat perselingkuhan:
1. Serangan Jantung
Penelitian menemukan bahwa laki-laki yang memiliki hubungan perselingkuhan akan mengundang risiko 2 kali lipat dalam hal terserang penyakit jantung dibandingkan dengan laki-laki lain pada awal penelitian.
Selama penelitian berlangsung ditemukan bahwa pria yang terlibat dalam hubungan perselingkuhan dalam waktu yang lama memiliki risiko masalah jantung yang serius lebih tinggi bahkan setelah disesuaikan dengan usianya, merokok, perilaku, dan faktor-faktor yang lainnya.
2. Stres serta Peningkatan Kadar Kortisol
Orang yang berselingkuh akan merasa takut hubungannya diketahui oleh orang lain terutama pasangan resminya bagi kesehatan mental, rasa takut tersebut merupakan hal yang sangat buruk.
Pelaku perselingkuhan ini akan terus-menerus memikirkan tentang apa yang terjadi jika mereka ketahuan, Bagaimana perselingkuhannya akan dapat mempengaruhi keharmonisan keluarganya dan bagaimana pandangan masyarakat jika melihat mereka.
Berbagai ketakutan inilah yang kemudian akan mengakibatkan ketidakstabilan mental dan emosional sehingga orang yang berselingkuh ini lebih rentan mengalami kecemasan serta depresi.
Baca Juga: Arti Mimpi Suami Selingkuh, Ini Dia Tafsir Pasangan Selingkuh Menurut Islam dan Primbon Jawa
3. Kelemahan Mental
Perasaan bersalah dan ketakutan yang dirasakan menghantui terus-menerus dapat menyebabkan orang yang berselingkuh merasa kelelahan secara mental
Terlebih lagi, harapan yang tidak semestinya dari pasangan dapat meningkatkan kondisi buruk pada mereka.
Kombinasi dari faktor-faktor tersebut akan menimbulkan pikiran yang berlebih yang kemudian mengakibatkan stres dan tekanan mental, memperburuk perasaan disertai kelelahan emosional.
Ditambah lagi, berhubungan secara romantis dengan dua orang yang sama pada saat yang bersamaan juga dapat menimbulkan rasa takut yang sangat extreme.
4. Perasaan Bersalah
Pelaku perselingkuhan dapat merasa senang dengan hubungan yang dijalaninya, tetapi di saat yang bersamaan mereka juga merasakan perasaan yang sangat bersalah sebab telah menyakiti pasangannya.
Hal yang sama juga dapat dialami oleh pasangan yang menjadi korban perselingkuhan, mereka dapat menyalahkan diri sendiri karena merasa telah menyebabkan pasangannya tidak puas kemudian memilih berselingkuh.
Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal mulai dari penampilan, kurangnya perhatian, atau kurang intimnya hubungan mereka.
Rasa bersalah membuat orang lebih lemah secara emosional, sehingga menurunkan tingkat kepercayaan dan penghargaan dirinya.
Hal inilah yang menyebabkan lebih banyak tekanan dan pergolakan mental di dalam dirinya.
5. Kerusakan Penghargaan Diri
Pikiran berlebihan mengenai konsekuensi yang tidak diinginkan dari hubungan perselingkuhan dapat menghadirkan dampak buruk bagi kesehatan mental seseorang.
Bagi korban perselingkuhan, fakta bahwa pasangan lebih memilih orang lain mampu menimbulkan tanya pada dirinya, “apabila ia lebih menarik, lebih tinggi, atau lebih sempurna lagi mungkin pasangannya tidak akan selingkuh.
Pemikiran-pemikiran tersebutlah yang kemudian dapat menyebabkan turunnya penghargaannya terhadap diri sendiri.
Nah, itulah beberapa dampak perselingkuhan bagi kesehatan.
Apabila terjadi suatu masalah di dalam hubungan kalian apalagi jika sudah menjadi suami istri, sebaiknya komunikasikan secara baik-baik permasalahan tersebut untuk mencari jalan keluarnya sesuai kesepakatan berdua.***(Iis Stiyoputri)
