TRENGGALEKPEDIA.COM - Banyak masyarakat yang bertanya-tanya kapan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Deputi Sistem Informasi Kepegawaian BKN, Sujerman menjelaskan pihaknya masih mematangkan kesiapan pelaksanaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2021.
BKN selaku Ketua Pelaku Pelaksana Panselnas akan bekerjasama dengan Kementrian atau Lembaga untuk memastikan kesiapan pelaksanaan sampai penyelenggaraan seleksi ASN.
Ini dibahas dalam rapat persiapan pelaksanaan Seleksi CASN tahun 2021 yang dihadiri oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan lembaga Administrasi Negara (LAN) Selasa, 2 Maret 2021.
Baca Juga: Tidak Beroperasi Setiap Hari, Berikut Jadwal Perjalanan Kereta Api Bulan Maret 2021 di Daop 7 Madiun
Suherman menjelaskan, Seleksi CASN tahun 2021 ini meliputi seleksi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dan Sekolah Kedinasan.
"Panselnas ingin memastikan terlebih dahulu jadwal pelaksanaan seleksi ASN secara detail," ujar Suherman, menukil dari laman resmi BKN.
Baca Juga: Awas, Ditemukan 2 Kasus Mutasi Covid-19 Baru di Indonesia
"Jika tahap ini telah rampung pihaknya akan berkoordinasi dengan seluruh Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah yang mengajukan formasi ke Kementerian PANRB," imbuhnya.
Plt Deputi SDM Kementerian PANRB Teguh Widjinarko pada kesempatan yang sama juga menjelaskan, komposisi kebutuhan ASN tahun 2021 pada tiap Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah.
Baca Juga: Chat Selingkuh Sang Suami Terungkap, Vanessa Angel: Lihat nih, Kelakuannya Si Pelakor, Gilaa!
Panselnas, kata Teguh, akan melakukan koordinasi lanjutan terkait persiapan seleksi ASN 2021, mulai dari aspek pengawasan sampai dengan kematangan pelaksanaan yang masih disesuaiakn dengan kondisi pademi Covid-19.
Baca Juga: Siap-Siap, Daftar Kartu Prakerja Gelombang 13 di www.prakerja.go.id, Rencana Terima 600.000 Peserta
Untuk diketahui formasi Guru memiliki porsi terbanyak dalam penetapan kebutuhan ASN 2021 karena pemerintah membuka rekrutmen 1 juta guru PPPK. Kemudian diikuti tenaga kesehatan terbanyak kedua dan dialnjutkan Jabatan Fungsional Teknis lainnya.***