Petani Merasa Rugi karena Impor Beras, Jokowi Minta Sudahi Perdebatan yang Malah Membuat Harga Anjlok

26 Maret 2021, 22:05 WIB
Presiden Jokowi Minta Hentikan Perdebatan Soal Impor Beras yang Akan Rusak Harga Gabah Petani. /Tangkapan Layar youTube/ Sekretariat Presiden/

TRENGGALEKPEDIA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, hingga bulan Juni nanti, beras impor dipastikan tidak ada yang masuk ke Indonesia.

"Saya pastikan bahwa sampai bulan Juni 2021 tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita Indonesia," ucap Jokowi, Jumat 26 Maret 2021, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Rencana pemerintah yang akan mengimpor sebanyak satu ton beras, mendapat pertentangan berbagai pihak.

Baca Juga: Klasemen Sementara Piala Menpora 2021: PSIS dan Barito Putera Pimpin Puncak Klasemen Masing-masing Empat Poin

Baca Juga: All England 2021, Menpora Zainudin Amali Berharap BWF Lakukan Evaluasi Sistem Turnamen

Dilansir dari Antara Jatim, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menentang adanya impor beras, karena dinilai hanya akan menguntungkan petani asing.

Terkait impor beras, Indonesia sudah 3 tahun tidak mengimpor dari negara luar.

"Kita tahu sudah hampir 3 tahun ini kita tidak mengimpor beras," ucap Jokowi.

Baca Juga: Jadwal LIDA Mundur, Berikut Link Live Streaming Indosiar malam ini, Jumat 26 Maret 2021 dari Grup 6 Putih

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sebelumnya juga menegaskan, pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tidak akan mengimpor beras, sampai bulan Mei 2021.

Keputusan Khofifah tersebut, lantaran hasil produksi beras di Jatim masih surplus, setidaknya sampai pertengahan tahun ini.

Memang, Indonesia sudah ada kesepakatan dengan Thailand dan Vietnam terkait impor beras yang saat ini menjadi perbincangan publik.

Baca Juga: Teka-Teki Hubungan Billy Syahputra dan Amanda Manopo, Manager: Ada Pasang Surut

Jokowi mengatakan, impor beras digunakan untuk berjaga-jaga selama kondisi pandemi ini.

"Itu hanya untuk berjaga-jaga mengingat situasi pandemi yang penuh ketidakpastian. Saya tegaskan sekali lagi berasnya belum masuk," kata Presiden.

Presiden Jokowi juga memastikan beras petani akan diserap oleh Bulog.

Baca Juga: Besok Seluruh Dunia Akan Gelap, Ratusan Negara Laksanakan Earth Hour

Nantinya, penganggaran akan dibantu oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Jokowi sendiri menyadari, bahwa harga yang beredar di tingkat petani dan pasaran saat ini, belum sesuai harapan.

"Oleh sebab itu saya minta segera (sudahi) perdebatan yang berkaitan dengan impor beras, ini malah justru bisa membuat harga jual gabah di tingkat petani turun atau anjlok," tegas Presiden, dikutip dari Antara Jatim.

Baca Juga: Merubah Mimpi Menjadi Aksi: Melihat Jejak Sukses Bill Gates

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan adanya wacana impor beras sebesar 1 juta ton pada 2021.

Dari 1 ton beras tersebut, akan dibagi menjadi dua, yakni 500 ribu ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500 ribu ton sesuai kebutuhan Bulog.

Menurutnya, stok beras perlu dijaga karena pemerintah perlu melakukan pengadaan beras besar-besaran.

Baca Juga: Ramalan Peruntungan Shio Sabtu, 27 Maret 2021: Kelinci Berada di Puncak Dunia, Kuda Capaian Tak Terduga

Pengadaan tersebut seperti beras bansos selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Upaya lain yang dilkukan pemerintah untuk menjaga ketersediaan stok beras, dilakukan penyerapan gabah oleh Bulog.

Tergetnya, setara beras 900 ribu ton pada saat panen raya Maret hingga Mei 2021 dan 500 ribu ton pada Juni hingga September 2021.

Baca Juga: Kuota Guru Madrasah Seleksi PPPK Ada 9.495 Formasi, Ini Sebaran di 30 Provinsi

Dalam rapat koordinasi terbatas (rakornas) sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, rencana impor tersebut telah disepakati, bahkan pihaknya telah mengantongi jadwal impor beras tersebut.

Namun pada Januari 2021 lalu telah ditemukan beras impor asal Vietnam di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) saat stok beras nasional dilaporkan dalam kondisi aman.

Harga beras impor Vietnam tersebut hanya Rp9.000 per kilogram (kg), lebih rendah dibandingkan dengan harga eceran tertinggi (HET) beras medium dan premium yang masing-masing dipatok Rp9.450 dan Rp12.800 per kg untuk wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan.

Baca Juga: Enam Shio Ini Memberi Perubahan Bagi Orang Lain dan Mendapat Peruntungan

Pada Februari lalu, harga gabah kering panen (GKP) di sentra produksi sudah mencapai Rp3.995 per kg, turun dari Januari yang sebesar Rp4.600 per kg dan bahkan diperkirakan akan turun lagi pada Maret-April mengingat adanya panen raya.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: YouTube Sekertariat Presiden ANTARA Jatim

Tags

Terkini

Terpopuler