TRENGGALEKPEDIA.COM – Polemik kenaikan harga minyak goreng membuat para pengusaha rumahan harus memutar otak lebih keras. Ini dilakukan agar tetap produksi dan menekan kerugian.
Kenaikan harga minyak goreng ini juga berdampak bagi pengusaha gorengan, mereka memilih untuk mengurangi jumlah produksi agar tidak rugi. Namun, tak sedikit yang merumahkan sebagian karyawan.
Selain itu ada juga yang menaikkan harga produk usaha rumahannya. Sebelumnya, mereka mematok harga umum, namun karena harga minyak melambung tinggi, mau tidak mau mereka menaikkan harga.
Baca Juga: Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Atas Kasus Pencemaran Nama Baik, Medina Zein Angkat Bicara
Dikutip dari Antaranews Rabu, 5 Januari 2022, salah satu pengusaha sale pisang di Cijengjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menurunkan jumlah produksi mereka.
Para pelaku usaha tersebut tidak hanya mengeluhkan harga minyak yang tinggi, mereka juga menilai harga terigu dan gas elpiji 12 kilogram.
Untuk menyiasati kenaikan harga minyak goreng, mereka menurunkan jumlah produksi sale pisang dari yang sebelumnya 2 ton menjadi 100 kilogram per bulannya.
Karena produksi dikurangi, para pengusaha sale juga terpaksa merumahkan sebagian karyawannya.
Selain pengusaha sale pisang, ada juga pelaku usaha keripik jamur yang juga mengambil langkah agar usahanya tidak rugi.