Kisah Pertemuan Sunan Giri dan Sunan Bonang, Berawal dari Teman Mengaji Hingga Jadi Kyai Besar

- 3 Juli 2022, 18:15 WIB
Awal mula kisah pertemuan Sunan Giri dan Sunan Bonang, bermula dari mengaji ke Sunan Ampel
Awal mula kisah pertemuan Sunan Giri dan Sunan Bonang, bermula dari mengaji ke Sunan Ampel /Pecihitam.org

TRENGGALEKPEDIA.COM - Menarik apabila menceritakan tentang perjalanan hidup para Wali Allah.

Cerita-cerita mereka banyak mengandung pelajaran yang oerlu ditanamkan pada kehidupan sehari-hari.

Dikutip dari buku Babad Tanah Jawa yang disusun oleh W. L. Olthof di Belanda kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh HR. Sumarsono.

Alkisah ada Maulana dari Negeri Juldah ke Jawa, bernama Syekh Wali Lanang, yang dituju Ampel Denta untuk berbagi ilmu.

Setelah beberapa waktu berada di Ampel Denta lalu melanjutkan lagi perjalanan ke timur lurus sampai di Blambangan tiba di Dusun Purwa Sata.

Baca Juga: Mitos Asal Usul Tanah Jawa: Mulai dari Adam Sampai Negeri Atlantis

Raja Blambangan punya anak putri yang baru sakit berat. Tidak ada yang bisa menyembuhkan awalnya, sampai diobati oleh Syekh Wali Lanang hingga sembuh.

Atas kehendak raja, putrinya dinikahkan dengan Syekh Wali Lanang.

Lama- kelamaan raja diminta untuk masuk Islam oleh Syekh Wali Lanang. Tetapi ia tidak mau. Menantunya itu lalu pergi ke Malaka, istrinya ditinggal waktu hamil tua.

Sepeninggal Syekh Wali Lanang, Blambangan terkena kutukan besar. Banyak orang yang meninggal.

Istri Syekh Wali Lanang yang ditinggalkan kemudian melahirkan anak laki-laki. kehendak Raja Blambangan supaya bayi itu dimasukkan ke peti dibuang ke samudra.

Raja Blambangan punya abdi bernama Ki Samboja. Ia mendapat musibah, kena marah Raja hingga dipecat dari kedudukannya . Samboja lalu pergi mengabdi ke Majapahit.

Ia diterima untuk mengabdi dan diberi kedudukan di Gresik. Ketika tiada, meninggalkan seorang istri, kekayaan yang besar, dan banyak memiliki dagangan.

Baca Juga: Siapa Pattra? Seleb TikTok yang Viral Disebut Selingkuhi Banyak Wanita di Waktu Bersamaan, Ini Dia Biodatanya

Ada pedagang yang menemukan peti yang berisi seorang bayi, diserahkan kepada janda Samboja.

Bayi itu dijadikan anaknya. Setelah besar disuruh mengaji kepada sunan di Ampel Denta.

Temannya mengaji putranya Ampel Denta bernama Santri Bonang. adapun putranya janda tadi bernama Santri Giri. Kedua anak laki-laki itu kemudian berniat belajar mengaji ke Makkah.

Mereka berangkat dan berhenti di Malaka. Di situ bertemu dengan Wali Lanang, dan berguru kepadanya kira-kira satu tahun lamanya.

Ketika akan melanjutkan niatnya untuk mengaji ke Makkah, Wali Lanang tidak menyetujuinya.

Dianjurkan pulang ke negerinya sendiri, mereka diberi sisir dan jubah.

Santri Giri di beri gelar Prabu Set Mata, dan Santri Bonang, Prabu Nyakra Kusuma. Lalu mereka pulang ke Ampel Denta lagi.

Ada Darwis ( orang yang mempelajari tasawuf) dari negeri atas angin datang ke Jawa, bernama Seh Rahidin, bertempat tinggal di Ampel Denta.

Kemudian melanjutkan pengembaraannya lagi. Setelah meninggal dunia dimakamkan di Pemalang.

Kedua kisah Wali Allah tersebut banyak mengandung pelajaran yang dapat digunakan sebagai pedoman hidup. Dua orang biasa yang mendapatkan keistimewaan dari Allah.***

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah