Network
TrenggalekPedia -Kehadiran petugas kepolisian tidak hanya dalam menegakkan hukum, tetapi juga dalam membantu masyarakat dalam menghadapi bencana alam.
Sejumlah petugas kepolisian dari Polres Trenggalek dan tentara aktif terlibat dalam membersihkan dampak banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah, termasuk Dusun Pucung Kelurahan Tamanan, Kabupaten Trenggalek, pada Jumat (19/4) lalu.
Hujan deras yang mengguyur beberapa wilayah mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik, memenuhi jalan-jalan serta rumah-rumah warga dengan lumpur dan material tanah liat yang tebal.
Melihat kondisi tersebut, petugas kepolisian Polres Trenggalek tak tinggal diam. Mereka bergotong-royong dengan masyarakat dan pihak terkait lainnya untuk membersihkan lumpur dan material tersebut.
Kasihumas Iptu Susila Basuki, S.Sos., yang menyampaikan informasi atas nama Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono, S.H., S.I.K., M.Si., menjelaskan bahwa banjir bandang dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kabupaten Trenggalek.
Salah satunya terjadi di Dusun Pucung Kelurahan Tamanan, di mana air bah membanjiri jalan raya dan rumah warga.
Tidak hanya di Dusun Pucung, dampak banjir juga dirasakan di Kecamatan Munjungan, bahkan kantor Polsek Munjungan pun tergenang air dengan ketinggian mencapai 50 cm. Banjir bandang juga melanda sejumlah desa di Kecamatan Pogalan dan Karangan.
Selain banjir, tanah longsor juga menjadi ancaman serius. Di jalan utama yang menghubungkan Bendungan-Trenggalek, tanah longsor setinggi 2 meter dan lebar 10 meter menutup jalur tersebut sehingga tidak dapat dilalui kendaraan. Di Desa Petung Kecamatan Dongko, tanah longsor juga menghambat akses antar desa.
Kepedulian terhadap masyarakat tidak berhenti sampai di situ. Polres Trenggalek telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk memberikan bantuan kepada masyarakat, termasuk dalam upaya membuka kembali akses jalan yang tertutup akibat bencana alam.
