TrenggalekPedia - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Trenggalek tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga membawa ancaman penyakit bagi warganya.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Trenggalek, Sunarto, telah mengimbau agar masyarakat waspada terhadap empat jenis penyakit yang berpotensi muncul setelah banjir.
Penyakit pertama yang perlu diwaspadai adalah diare. Banjir memicu perkembangbiakan kuman-kuman yang mencemari makanan, meningkatkan risiko terjadinya diare.
Baca Juga: Inilah Pesona Pantai Mutiara Trenggalek dengan Pemandangan Bawah Laut yang Indah
Kondisi genangan air juga menjadi sarang bagi nyamuk Aedes Aegypti, penyebab demam berdarah (DBD). Dengan meningkatnya jumlah nyamuk, risiko penularan DBD juga ikut meningkat.
Leptospirosis, penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang masuk ke dalam tubuh melalui kontak fisik dengan air yang terkontaminasi, juga merupakan ancaman.
Karena kondisi genangan air, terutama di perkotaan, penularan leptospirosis melalui tikus menjadi lebih mudah.
Baca Juga: Ditemukan Sejak 1931, Ternyata Gua Lowo Trenggalek Menyimpan Misteri Purba
Selain itu, ada juga risiko peningkatan kasus penyakit kulit yang disebabkan oleh perkembangbiakan jamur yang lebih cepat akibat kelembaban yang tinggi pasca banjir.