Kantor Pertanahan Trenggalek GSRA Bagikan 2.000 L Pupuk Cair ke Petani Serta PTSL 1.405 Bidang

- 25 April 2024, 21:30 WIB
Kantor Pertanahan Trenggalek GSRA Bagikan 2.000 L Pupuk Cair ke Petani Serta PTSL 1.405 Bidang
Kantor Pertanahan Trenggalek GSRA Bagikan 2.000 L Pupuk Cair ke Petani Serta PTSL 1.405 Bidang /TRENGGALEKPEDIA.COM/Okpriabdhu Mahtinu.

TrenggalekPedia - Kementerian ATR/BPN telah menggelar Gerakan Sinergi Reforma Agraria (GSRA) Nasional, sebuah upaya kolaboratif yang mengikutsertakan seluruh Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah (Pemda) se-Indonesia, dan para pemangku kepentingan terkait.

Acara serentak ini diatur di Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, dan di berbagai wilayah lainnya, termasuk Kabupaten Trenggalek, yang memusatkan kegiatan di Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari.

Baca Juga: Hari Ini Terakhir, Akhir Bulan Ceria Ada Promo ABC di McDonalad's Dapatkan Diskon 30% atau Rp30 Ribu

Tujuan dari GSRA adalah untuk memperlihatkan hasil kerja sama dalam Penataan Aset dan Penataan Akses di seluruh Indonesia.

Salah satu contoh yang nyata terjadi adalah di Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, pada hari Senin, tanggal 22 April 2024.

Dalam kegiatan tersebut, Kantor Pertanahan Trenggalek menginisiasi pembagian 2.000 liter pupuk cair kepada petani di Desa Wonoanti dan sekitarnya.

Baca Juga: Setelah Diterjang Banjir dan Longsor, Dinkesdalduk KB Trenggalek Imbau Warga Waspada 4 Penyakit ini

Pupuk tersebut merupakan hasil dari pelatihan pembuatan pupuk dan pestisida nabati yang telah dilakukan sebelumnya.

Dengan langkah ini, diharapkan petani setempat dapat memperoleh pasokan pupuk yang cukup untuk keperluan tanamannya, sambil mengurangi biaya produksi karena dapat memproduksi pupuk secara mandiri.

Di Trenggalek, upaya Reforma Agraria di Desa Wonoanti berfokus pada penataan aset, yang sudah dilakukan melalui Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) 2021 dengan jumlah 1.405 bidang. Kegiatan penataan Akses Reforma di Desa Wonoanti telah dimulai sejak tahun 2022.

Namun, proses ini tidak berjalan sendirian. Kantor Pertanahan Trenggalek berkolaborasi dengan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, seperti dinas pertanian dan tanaman pangan, dinas peternakan, dinas pemberdayaan masyarakat dan desa, dinas koperasi dan usaha mikro dan perdagangan, serta Pemerintah Desa (Pemdes) Wonoanti.

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Trenggalek, Drs. Joseph Wibisono, MM., menjelaskan bahwa penanganan Akses Reforma di Desa Wonoanti adalah hasil dari sinergi antara Penataan Aset melalui program PTSL dan Penataan Akses oleh pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten. Ini termasuk peran aktif Gapoktan Sedono Makmur Desa Wonoanti.

Melalui kolaborasi ini, petani di Desa Wonoanti dapat mengakses pupuk murah yang ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan hasil pertanian mereka.

Berbagai kegiatan Reforma Agraria yang dilakukan, seperti pelatihan pembuatan pupuk dan pestisida nabati, pembuatan prebiotik dari limbah rumen kambing, pembuatan pakan ternak fermentasi, pembuatan instalasi pupuk dan pestisida nabati, serta bantuan bibit padi dan jagung, menunjukkan komitmen untuk mencapai Amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria.

Dengan demikian, diharapkan terjadi penataan kembali struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang lebih berkeadilan, melalui penataan aset dan penataan akses, untuk mewujudkan kemakmuran bagi rakyat Indonesia, khususnya para petani di Desa Wonoanti dan sekitarnya. Sinergi yang terus berlanjut diharapkan menjadi kunci bagi tercapainya kesejahteraan masyarakat setempat.***

Editor: Dani Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah