Contoh Proposal Penelitian Komunikasi PDF: Membuat Latar Belakang Masalah Lengkap dengan Studi Kasusnya

21 Februari 2022, 19:15 WIB
Berikut ini contoh latar belakang masalah penelitian komunikasi dengan contoh studi kasusnya. Bisa digunakan sebagai rujukan. /

TRENGGALEKPEDIA.COM – Berikut ini contoh latar belakang masalah penelitian komunikasi dengan contoh studi kasusnya.

Untuk contoh studi kasus di sini, ada penelitian komunikasi anak tunarungu di Sekolah Luar Biasa Jenangan.

Untuk link PDF nya bisa ditemukan di bagian akhir artikel. Berikut ini paparan lengkapnya mengenai latar belakang masalah:

Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Kegiatan komunikasi adalah bertukar pesan dengan orang yang ingin kita beri pesan.

Harold Lasswell menyatakan bahwa cara terbaik dalam menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

Baca Juga: Contoh Proposal Pameran Seni Rupa di Sekolah Lengkap PDF 2022, Begini Cara Membuatnya

Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?” yang artinya Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana.

Dalam komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu hadir dalam setiap komunikasi yaitu, sumber informasi (receiver), saluran (media), dan penerima informasi (audience).

Komunikasi  adalah salah satu  sifat yang melekat pada diri manusia sebagai makhluk yang menyukai simbol (homo simbolicum) dan manusia yang selalu mencari dan mengeluarkan makna (homo significan).

Dalam hal ini, komunikasi juga disebut sebagai aktivitas simbolis karena kegiatan komunikasi menggunakan simbol-simbol bermakna yang diubah kedalam kata-kata (verbal) untuk ditulis dan diucapkan atau simbol bukan kata-kata verbal (non verbal untuk diperagakan).

Komunikasi verbal dan non verbal memiliki sifat holistik, yang masing-masing tidak dapat saling dipisahkan. Dalam banyak tindakan komunikasi, bahasa non verbal menjadi  pelengkap untuk bahasa verbal.

Komunikasi dapat dilakukan oleh setiap manusia kapan saja dan dimana saja. Komunikasi tidak terbatas, semua tindakan manusia mengandung arti dan pesan yang bermakna komunikasi.

Tidak terkecuali mereka yang memiliki keterbatasan atau kelainan baik secara fisik, mental maupun perilaku sosial. Mereka dengan berbagai keterbatasan tersebut kemudian dipertemukan dalam sebuah lingkup pendidikan berbasis Sekolah Luar Biasa (SLB).

Dalam pendidikan luar biasa atau pendidikan khusus anak berkelainan, istilah menyimpang atau eksplisit ditujukan kepada anak yang dianggap memiliki kelainan penyimpangan dari kondisi rata-rata anak normal (Kirk, 1970; Heward & Orlansky, 1988), atau anak yang berbeda dari rata-rata anak pada umumnya, dikarenakan ada permasalahan dalam kemampuan berpikir, penglihatan, pendengaran, sosialisasi, dan bergerak (Hallahan & Kauffman, 1991).

Informasi faktor penyebab terjadinya kelainan pada seseorang sangat beragam jenisnya, namun secara umum dilihat dari masa terjadinya kelainan itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi: sebelum lahir (prenatal), pada saat kelahiran (neonatal), dan setelah kelahiran (posnatal).

Dalam penelitian kali ini peneliti akan membahas terkait kondisi kelainan pada anak penderita tunarungu.

Pada anak penyandang kelainan pendengaran atau tunarungu dalam percakapannya sehari-hari di masyarakat awam diasumsikan sebagai orang tidak bisa mendengar sama sekali atau tuli.

Namun demikian, perlu dipahami bahwa kelainan pendengaran dilihat dari derajat ketajaman ketika mendengarkan dapat dikelompokkan dalam beberapa jenjang.

Semakin berat kelainan pendengaran berarti semakin besar intensitas kekurangan ketajaman pendengaran (hearing loss).

Baca Juga: Contoh Proposal Isra Miraj 2022 PDF, Lengkap Cara Membuat Proposal Isra Mi’raj

Seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan oleh tidak berfungsinya sebagian atau seluruhnya alat pendengaran sehingga anak tersebut tidak dapat menggunakan alat pendengarannya dalam kehidupan sehari-hari.

Hal tersebut akan berdampak pada kehidupannya secara kompleks terutama pada kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi yang sangat penting.

Ketika seseorang berkomunikasi atau menyampaikan pesan, sudah tentu melalui suatu media agar komunikasi yang kita lakukan berjalan sesuai dengan keinginan dan mampu diterima oleh penerima pesan.

Dalam komunikasi terdapat dua macam jenis bahasa yaitu, bahasa verbal dan bahasa non verbal. Bahasa dapat diartikan sebagai bentuk penyandian atau encoding yang berarti penerjemah tujuan, maksud atau makna ke dalam simbol-simbol atau kode.

 Seringkali simbol-simbol tersebut berupa huruf, angka, dan kata-kata yang membentuk sebuah bahasa seperti bahasa Inggris.

Akan tetapi, encoding juga bisa terjadi melalui foto, notasi music, atau gambar-gambar pada film. Para pakar intelektual telah mengamati banyak bahasa serta bagaimana kaitan bahasa dengan kesuksesan kita dalam kehidupan sehari-hari dan kesehatan kita. 

Mereka berpendapat bahwa dimasa sekarang ini kita sering mendapat banyak masalah karena kita salah dalam menggunakan bahasa.

Struktur dan kosakata setiap bahasa mengandung banyak asumsi tentang sifat realita. Karena sifat bahasa yang statis, terbatas dan abstrak, penyalahgunaan tertentu terhadap bahasa sepertinya biasa terjadi.

Berkomunikasi tidak hanya semata-mata menyampaikan pesan dan selesai pada si penerima pesan. Komunikasi memerlukan kejelian dari si pengirim pesan ketika menyampaikan pesan kepada penerima.

Apalagi komunikasi yang dihadapi saat ini bukanlah sembarang komunikasi. Akan tetapi, komunikasi dengan mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Pengorganisasian ketika menyampaikan komunikasi penting dilakukan oleh seorang komunikator ketika mereka melihat kondisi si penerima komunikasi.

Sebagai solusi dari keterbatasan yang dimiliki oleh mereka yang mengalami gangguan pendengaran adalah penggunaan bahasa isyarat sebagai media komunikasi untuk beraktifitas.

Baik selama berada di sekolah, dilingkungan masyarakat maupun bercengkerama dengan teman sebayanya.

Komunikasi antara anak tunarungu dan anak tunarungu, komunikasi antara anak tunarungu dengan anak dengar perlu dikaji untuk memposisikan diri bagi keduanya untuk saling menghormati keterbatasan.

Baca Juga: Cara Membuat dan Contoh Proposal Penelitian Sederhana

Memiliki kebutuhan khusus bukan berarti orang tersebut harus dijauhi dan dikucilkan di masyarakat, namun tantangan kepada mereka yang memiliki tubuh normal dalam merangkul saudara kita yang memiliki keterbatasan.

Mengelola perilaku komunikasi adalah hal penting yang harus dilakukan dalam berbagai level dan konteks.

Manajemen komunikasi komunikasi mulai dilakukan dari level antarpribadi sampai sistem sosial. “How people manage their communication processes throught constructing meaning about their relationships with other in various setting”.

Sebagai komunikator yang baik, seseorang harus mampu mengelola kepada siapa ia sedang berinteraksi.

Dengan cerdas komunikator mampu memilah dan memilih tata bahasa dan sikap dalam berkomunikasi melihat bagaimana penerima pesan mampu mencerna dan menerima isi pesan dengan baik dan memahami tujuan dan maksut dari pesan.

Dengan begitu komunikasi yang dihasilkan oleh komunikator dan penerima pesan menjadi efektif dan dapat berjalan dua arah.

Di Sekolah Luar Biasa Negeri Jenangan ini menerima semua anak berkebutuhan khusus atau disabilitas dari berbagai jenis.

Dari 56 anak yang terdaftar sebagai siswa di sekolah tersebut, mereka terbagi menjadi 3 jenis kelas yaitu, tunarungu, tunadaksa dan tunagrahita.

Di sekolah tersebut sudah beberapa kali dijadikan objek penelitian. Akan tetapi objek penelitian yang diambil berbeda dengan yang diambil oleh peneliti.

Pada peneliti sebelumnya, hanya mengambil sample objek pada satu tingkatan sekolah misalnya SMP saja atau SMA saja.

Tapi, di penelitian kali ini peneliti akan menjadikan seluruh siswa di SLB Negeri Jenangan sebagai objek penelitian dengan mengikuti setiap kelas yang ada di sekolah tersebut.

Silakan download PDF nya KLIK DI SINI

Itulah informasi mengenai latar belakang masalah dalam proposal penelitian komunikasi. Semoga bermanfaat.***

Editor: Dani Saputra

Tags

Terkini

Terpopuler