TRENGGALEKPEDIA.COM - Siapa yang tidak mengenal dengan buah yang memiliki bentuk seperti hati ini. Buah stroberi memiliki citarasa yang menyegarkan. Kamdungan asam manisnya terasa jika menggigit buah satu ini.
Buah ini pertama kali tumbuh di benua Eropa abad ke-18. Buah stroberi biasanya dikonsumsi dalam bentuk utuh, atau juga bisa dijadikan sebagai jus, smoothie, atau diolah menjadi selai.
Sebagai salah satu buah yang banyak peminat nya, ternyata buah ini memiliki banyak kandungan gizi dan antioksidan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Pengobatan yang dilakukan secara alami merupakan cara ampuh untuk menghilangkan efek samping dari obat.
Baca Juga: Sederet Bencana Alam Terbesar Akibat Kecerobohan Manusia, Salah Satunya di Ukraina
Namun bukan berarti seseorang yang mengidap penyakit berat hanya mengandalkan obat-obatan alami saja.
Khasiat yang dimiliki buah stroberi ini sangat beragam. Salah satunya adalah sebagai penghilang jerawat. Stroberi banyak mengandung asam salisilat yang biasa ada di produk-produk antinerawat.
Dengan cara menghaluskan setengah gelas buah berbentuk hati itu, lalu diaduk dengan satu sendok makan yoghurt. Cara tersebut jika rutin dilakukan akan mengurangi jerawat yang ada di wajah.
Dilansir dari United State Departement of Agriculture (USDA) berhasil meneliti buah stroberi sebagai alternatif pencegahan kanker payudara dan leher rahim.
Buah berwarna merah merona tersebut juga dapat menekan resiko penyakit jantung. Cara mengkonsumsinya beragam, bisa dimakan segar atau olahan seperti jus juga sama baiknya.
Setiap tahun, penyakit kanker merenggut nyawa 7 juta manusia di seluruh dunia. Di Amerika Serikat sendiri, pasien oenderita kanker bertambah 1 juta orang per tahunnya.
Penyakit ini diakibatkan karena pertumbuhan sel yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali itu memang menjadi momok bagi hampir semua orang. Stroberi ini dipercaya dapat mereduksi serangan kanker.
Merujuk laporan California Strawberry Commission, konsumsi lima buah dan sayur setiap hari dapat menekan resiko serangan jantung dan kanker hingga 20%.
Hal tersebut dikarenakan kedua bahan oangan tersebut memiliki kandungan asam folik vitamin B larut dalam air. Dalam komposisi makanan, kandungan tersebut sering disebut folat.
Stroberi memiliki aktivitas antioksida tinggi diantara buah-buah lainnya. Itu karena di dalam stroberi terdapat kandungan quercetin, ellagic acid, antosianin, dan kaempferol. Antioksidan tersebut ibarat bodyguard atau pelindung tubuh dari radikal bebas.
Stroberi mencegah terbentuknya senyawa karsinogen, mengeblok proses karsinogensis, dan menekan pertumbuhan tumor.
Fungsi antioksidan lainnya yang terdapat dalam stroberi adalah adanya unsur vitamin C yang tinggi hingga mencapai sekitar 56,7 mg per 100 g. Bahkan jumlah tersebut lebih tinggi ketimbang sebutir jeruk.
Varietas carlsbad ternyata efektif menghambat ektivitas sel kanker leher rahim. Antosianin pada varietas tersebut dalam bentuk ekstrak maupun jus segar merupakan senyawa antimutagenik.
Kandungan tersebut daoat mencegah sel tubuh yang sedang berkembang bermutasi menjadi sel kanker.
Seseorang yang memiliki kebiasaan mengonsumsi folat 600 u g per hari akan mengurangi resiko terkena kanker. Delapan buah stroberi berukuran setara 80 u g dapat memenuhi 20% kebutuhan asam folik tubuh per hari.
Studi ini juga meneliti keampuhan asam folik menekan resiko kanker usus pada wanita usia 55-69 tahun.
Selain itu, buah yang memiliki bentuk seperti hati itu dapat mencegah jantung koroner dan dapat menekan tekanan darah tinggi, mengatasi masalah pencernaan, hati, rematik, radang sendi, dan encok.
Namun memang sangat disayangkan bahwa buah subtropis ini belum menjadi prioritas karena penggunaan masih terbatas.***