Polemik Pembelajaran Tatap Muka, Mendikbud Targetkan Juli 2021

- 18 Maret 2021, 21:14 WIB
Polemik Pembelajaran Tatap Muka, Mendikbud Targetkan Juli 2021.
Polemik Pembelajaran Tatap Muka, Mendikbud Targetkan Juli 2021. /TRENGGALEKPEDIA.COM/Okpriabdhu Mahtinu.

TRENGGALEKPEDIA.COM - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka, nyatanya sampai saat ini masih menjadi polemik baik di kalangan pemerintah.

Tidak hanya itu, rencana tersebut juga menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Meskipun demikian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sudah menargetkan pelaksanaan kegiatan belajar tatap muka mulai Juli 2021.

Baca Juga: Mantap, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan, IHSG Ditutup di Zona Hijau

Rencananya, pembelajaran tatap muka akan berlaku bagi seluruh sekolah.

Saat ini, untuk merealisasikan rencana tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar vaksinasi Covid-19 bagi pendidik dan tenaga pendidik.

"Target kami hingga akhir Juni, vaksinasi bagi lima juta pendidik dan tenaga pendidik selesai," ujar Nadiem Makarim.

"Dengan demikian, pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau minggu kedua dan ketiga Juli, pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka," imbuhnya.

Baca Juga: Amalan Terbaik di Hari Jumat, Ada Satu Waktu Doa Tak Bakal Tertolak Terlebih di Bulan Syaban

Nadiem mengatakan, berdasarkan hasil riset menunjukkan peserta didik kelompok usia tiga hingga 30 tahun memiliki risiko terinfeksi Covid-19 lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

"Orang muda apalagi anak muda, sangat kecil," katanya.

Menurut Nadiem, peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dengan kelomppok usia 31 sampai 60 tahun memiliki faktor risiko yang lebih tinggi terpapar covid-19.

Pada riset global, anak yang terinfeksi Covid-19 memiliki risiko yang lebih ringan dan transmisi pada anak bukan di sekolah.

Baca Juga: Kasus Tim Indonesia di Turnamen All England 2021, KOI: Jadi Pelajaran Berharga bagi Cabor

Namun, risiko terpapar Covid-19 yakni antara kelompok dewasa dan anak sehingga anak lebih banyak tertular dari orang dewasa.

"Jadi bukan saat pembelajaran tatap muka di dalam ruang kelas, tapi transmisi pada anak lebih banya terjadi pada aktivitas sosial di luar ruang kelas," tuturnya.

Dengan demikian, pendidik dan tenaga kependidikan adalah pihak yang membutuhkan perlindungan.

Pembelaaran tatap muka perlu diakselerasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan sebelum melakukan vaksinasi.

Baca Juga: Rencana Penetapan Kebutuhan ASN 2021 untuk PNS dan PPPK oleh Badan Kepegawaian Negara

Sebelumnya, Pemerintah Daerah (Pemda) juga diminta untuk mengakselerasi pembelajaran tatap muka sesuai kondisi satuan penddidikan.

Indonesia, kata Mendikbud Nadiem, merupakan salah satu dari empat negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang belum melakukan pembelajaran tatap muka secara penuh.

Sebaliknya, 23 negara lainnya sudah melakukan pembelajaran tatap muka.

Sementara itu, pembelajaran tatap muka dilakukan dengan sistem rotasi dengan 50 persen siswa masuk dan sisanya melakukan pembelajaran secara dalam jaringan (daring).

Pembelajaran dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

*Disclaimer: artikel ini pernah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Masih Jadi Polemik, Mendikbud Nadiem Makarim Targetkan Pembelajaran Tatap Muka Juli 2021". (Pikiran Rakyat/Mutia Yuantisya)

Editor: Okpriabdhu Mahtinu

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah