Selain itu, ada juga beragam versi asal-usul reog Ponorogo berlatar kerajaan. Ada dua versi yang popular. Pertama, versi Wengker. Menceritakan Ki Ageng Kutu (Demang Suryongalam) dan lain nya masih banyak lagi.
Menurut Rido, seni reog Ponorogo bukan hanya bernilai seni atau estetika, tapi juga mengandung nilai-nilai luhurluhur, Hingga kini masyarakat Ponorogo terus melestarikan kesenian reog sebagai warisan leluhur.***