Reog Kalah dari Korporasi Jamu, Begini Reaksi Masyarakat Ponorogo

- 10 April 2022, 12:32 WIB
Pagelaran Reog Ponorogo yang bertempat di Depan Paseban Alun-alun Ponorogo
Pagelaran Reog Ponorogo yang bertempat di Depan Paseban Alun-alun Ponorogo /Instagram @ponorogokab/

TRENGGALEKPEDIA.COM – Kepedulian akan kepemilikan Reog Ponorogo merupakan sebuah budaya yang harus dilestarikan oleh masyarakat Ponorogo.

Dengan dijadikannya Reog Ponorogo kesenian nomor dua oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), hal ini mengundang rasa persatuan masyarakat Ponorogo untuk semakin memiliki budaya tersebut bertambah.

Nadiem Makarim lebih memprioritaskan jamu tradisional sebagai usulan budaya yang akan dijadikan warisan budaya tak benda ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) daripada Reog Ponorogo.

Belum dipilihnya Reog Ponorogo sebagai prioritas warisan budaya tak benda untuk diajukan ke UNESCO oleh Kemendikbud ini mengundang reaksi masyarakat Ponorogo.

Salah satu reaksi masyarakat tersebut ialah dengan mengadakan pertemuan para seniman Reog dan masyarakat untuk melakukan pagelaran Reog yang dipusatkan di depan Paseban Alun-alun Ponorogo.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Ponorogo di 31 Puskesmas: Ada Dosis 1, Dosis 2 dan Booster, Berikut Hari dan Jam Pelayanannya

Sebelum adanya pagelaran, Sugiri Sancoko melakukan jumpa pers dengan tujuan meminta kepada Nadiem untuk mempertimbangkan ulang keputusan mengesampingkan Reog dan lebih memprioritaskan jamu.

“Kami tidak kecewa, akan tetap kami nelangsa. Reog yang diusulkan masyarakat kecil malah dikalahkan oleh korporasi jamu,” ujar Bupati Ponorogo pada Jumat, 8 April 2022.

Dalam kesempatan tersebut, Sugiri juga menegaskan bahwasanya keberadaan Reog sendiri merupakan suatu bentuk rasa nasionalisme.

Halaman:

Editor: Dani Saputra

Sumber: ponorogo.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x