Apa Itu Hari Buruh Internasional? Ini Sejarah Peringatan Hari Buruh yang Diperingati Setiap Tanggal 1 Mei

- 25 April 2022, 23:57 WIB
Apa Itu Hari Buruh Internasional? Ini Sejarah Peringatan Hari Buruh yang Diperingati Setiap Tanggal 1 Mei
Apa Itu Hari Buruh Internasional? Ini Sejarah Peringatan Hari Buruh yang Diperingati Setiap Tanggal 1 Mei /Pixabay.com/ Satyatiwari/

TRENGGALEKPEDIA.COM – Artikel ini akan menginformasikan tentang sejarah hari buruh yang dilaksanakan setiap tanggal 1 Mei dan diperingati secara Internasional.

Hari buruh atau sering juga disebut sebagai May Day merupakan peringatan atau bentuk perayaan untuk mengenang kontribusi para buruh bagi pembangunan ekonomi bangsa.

Selain itu Hari Buruh Juga diperingati untuk memberikan kesempatan bagi para buruh menyuarakan hak-hak buruh yang sampai saat ini belum terealisasi dan masih sangat perlu untuk disuarakan.

Pemilihan tanggal 01 Mei dalam peringatan hari buruh ini bukan tanpa suatu alasan, pemilihan ini merujuk pada suatu peristiwa besar yang bersangkutan dengan para pekerja atau buruh.

Lalu bagaimana sejarah lengkap dari peringatan Hari Buruh yang diperingati setiap tanggal 01 Mei? Berikut sejarah hari buruh yang dikutip dari berbagai sumber:

Sejarah Hari Buruh Internasional

Sejarah awal dari peringatan hari buruh bermula pada tahun 1889, yang pada saat itu Federasi Internasional dari kelompok Sosialis dan Serikat Buruh menyepakati tanggal 01 Mei sebagai hari untuk menggalang solidaritas di kalangan pekerja atau buruh.

Sedang alasan pemilihan tanggal 01 Mei ini merujuk dan untuk mengenang tragedi yang melibatkan buruh yakni tragedi Haymarket Riot atau kerusuhan Hey Market yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat.

Baca Juga: Makna Emansipasi Wanita Masa Kini Sebagai Sosok Penerus Perjuangan R.A. Kartini

Haymarket Riot

Tragedi Haymarket Riot berawal dariaAksi pemogokan massal buruh menuntut jam kerja yang tidak manusiawi.

Pada April 1886, ratusan ribu pekerja atau buruh amerika serikat bersatu dan berkeinginan untuk menghentikan dominasi kelas borjuis, ratusan buruh tersebut tergabung dalam organisasi pekerja Knights of Labour.

Perjuangan kelas pekerja ini akhirnya menemukan momentum di Chicago yang kemudian menjadi salah satu pusat pengorganisiran buruh terbesar di Amerika Serikat.

Gerakan kelas pekerja ini dipengaruhi oleh ide-ide International Workingmen's Association, dan kemudian gerakan ini melakukan agitasi dan propaganda tanpa henti sampai sebelum bulan mei untuk merealisasikan tuntutan jam kerja 8 jam per hari.

Pada tanggal 1 Mei, sekitar 50.000 pekerja telah mogok kerja. Sekitar 30.000 pekerja bergabung dengan mereka di kemudian hari.

Para pekerja turun ke jalan bersama anak-anak dan istri mereka untuk meneriakkan tuntutan universal 'Delapan Jam Sehari.' Pemogokan ini menghentikan aktivitas industri di Chicago dan membuat borjuasi panik.

Dua hari kemudian pada tanggal 3 Mei, pemerintah menurunkan polisi untuk meredam mogok kerja di Pabrik McCormick.

Pada penurunan polisi ini, terjadi penembakan oleh polisi kepada massa buruh yang mengakibatkan banyak korban jiwa berjatuhan terutama di kalangan buruh.

Kejadian tersebut menyulut kemarahan kaum pekerja atau buruh, dan sebagian besar bekerja akhirnya membulatkan tekad untuk membalas tindakan tersebut dengan mengangkat senjata.

Kemudian pada tanggal, 4 Mei 1886, kelas pekerja atau buruh kembali menggelar mogok kerja yang berlokasi di bundaran lapangan Haymarket Chicago.

Pada tanggal ini kelas buruh menggelar mogok kerja dengan skala yang lebih besar dari sebelumnya. Aksi ini ditujukan untuk sebuah protes terhadap tindakan represif yang dilakukan oleh polisi kepada buruh.

Aksi tersebut semula berjalan dengan damai, karena keadaan cuaca yang memburuk banyak massa aksi yang membubarkan diri dari kerumunan dan menyisakan hanya beberapa ratus massa aksi.

Pada saat masa aksi mulai berkurang datang 180 polisi dan mulai membubarkan massa aksi, dan pada saat itu massa aksi menuruti apa yang diminta oleh polisi.

Namun ketika pembicara terakhir dalam aksi tersebut mulai turun dari mimbar, seketika muncul ledakan bom yang tidak diketahui asalnya yang menyebabkan 1 orang tewas dan puluhan orang terluka.

Ledakan ini kemudian memicu polisi untuk menembaki massa aksi yang kemudian menyebabkan tewasnya ratusan massa aksi dari kalangan pekerja.

Meskipun tidak jelas asal dari ledakan bom tersebut, media massa dan politisi borjuis mulai melemparkan tuduhan bahwa ledakan tersebut merupakan ulah kaum sosialis dan anarkis.

Karena tuduhan tersebut akhirnya polisi melakukan tindakan penyerangan ke berbagai sekretariat pekerja, tempat cetak, serta rumah pribadi para aktivis.

Kemudian mulai muncul banyak penangkapan tokoh sosialis, aktivis dan bahkan banyak individu yang tidak mengetahui tentang sosialis yang juga ikut ditangkap berdasarkan kecurigaan saja.

Jaksa penuntut umum kota memerintahkan polisi untuk melakukan penyergapan terlebih dahulu dan kemudian mempertimbangkan pelanggaran hukum di pengadilan.

Baca Juga: Tanggal 24 April 2022 Hari Apa? Ini Peristiwa yang Terjadi Sepanjang Tahun, Ada Hari Sadar Bising Sedunia

Dari penangkapan tersebut akhirnya dimunculkan bebara tokoh sosialis dan anarkis yang dijadikan tersangka oleh pengadilan dengan tuduhan melakukan pembunuhan berencana,

Dari beberapa tokoh tersebut antara lain adalah August Spies, Albert Parsons, Adolph Fischer, George Engel, Fielden, Michael Schwab, Louis Lingg dan Oscar Nebe.

Pengadilan yang dilakukan untuk mengadili delapan tokoh diatas menjadi salah satu sejarah buram lembaga pengadilan saat itu, karena buruknya proses pengadilan yang berjalan.

Pengadilan tersebut sangat dipengaruhi oleh kaum borjuis chicago, dan dalam proses pengadilannya para tersangka diadili tanpa bukti-bukti yang jelas, serta dari delapan tokoh yang dijadikan tersangka pada saat itu hanya satu tokoh yang dihadirkan dalam pengadilan.

Pada 11 November 1887, Albert Parsons, August Spies, Adolf Fischer, dan George Engel dihukum gantung sedangkan Louise Lingg menggantung dirinya di penjara.

Pengadilan ini sangat muncul banyak protes terutama dari kaum buruh yang terus menerus mengkampanyekan tuntutan untuk membebaskan para tahanan yang tersisa.

Akhirnya pada Juni 1893, Gubernur Altgeld, yang membebaskan sisa tahanan peristiwa Haymarket serta mengeluarkan pernyataan yang kemudian menjadikan tindakannya ini menyebabkan akhir dari karir politiknya.

Gubernur Altgeld mengatakan bahwa "mereka yang telah dibebaskan, bukanlah karena mereka telah diampuni, melainkan karena mereka sama sekali tidak bersalah, dan mereka yang dihukum gantung dan dibebaskan adalah korban dari hakim-hakim dan juri yang disuap.

Peristiwa haymarket riot ini kemudian dikenang dengan peringatan hari buruh internasional yang diperingati setiap tanggal 01 Mei.

Itulah sejarah peringatan hari buruh internasional yang diperingati pada tanggal 01 mei. Semoga bermanfaat.*** (Roqi Irfaan Lahut)

Editor: Dani Saputra

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x