TRENGGALEKPEDIA.COM - Rahmat si bocah Okky Boy sempat viral beberapa waktu lalu melalui video polosnya saat mengenakan kaos Okky Jelly.
Ia yang belakangan diketahui memiliki kebutuhan khusus tersebut membuat YouTuber Windah Basudara turut simpati.
Windah, melalui live streaming di akun YouTubenya, akhirnya membuka donasi kepada masyarakat Indonesia untuk turut membantu kondisi Rahmat untuk dapat bersekolah.
Namun siapa sangka, nominal angka yang masuk dari open donasi tersebut dapat dibilang sangat fantastis.
Live streaming yang berlangsung selama 3 jam dari pukul 18.00 WIB ini, telah mendapat lebih dari Rp335 juta dari ratusan ribu penontonnya.
Tak hanya itu, video live streaming Windah bersama Rahmat si Bocah Okky Boy tersebut turut trending di Twitter dan mendapat apresiasi oleh para netizen.
Baca Juga: Kehabisan Kuota?Begini Cara Mudah Mendapatkan Kuota Darurat Telkomsel, Simak Langkah-langkahnya
Diketahui, Windah Basudara adalah seorang YouTuber Gaming. Mamanya populer lantaran memiliki fans yang cukup fanatik.
Selama live streaming berlangsung, Rahmat terlihat gembira saat diajak bermain game GTA oleh Windah Basudara.
Meski terlihat kaku saat awal-awal bermain game, Rahmat lambat laun tampak terbiasa dan mulai beradaptasi dengan permainan.
Sebagai informasi, Rahmat si bocah Okky Boy adalah seorang anak asal Bau Bau, Sulawesi Tenggara.
Ia viral sejak videonya direkam oleh seorang lelaki dan menanyai dengan kata-kata tak jelas.
Ekspresi Rahmat yang polos, mendengar perkataan lelaki tersebut hanya bisa mengatakan 'Hah... Hah... Apa...' itu membuat banyak orang merasa terhibur.
Sontak videonya langsung diparodikan oleh para konten kreator maupun influencer lain.
Rahmat saat ini tinggal bersama paman dan tantenya, lantaran kedua orang tuanya telah bercerai dan pergi dari rumah.
Baca Juga: Biodata Rahmat 'Okky Boy' yang Viral di TikTok, Malam Ini Live Streaming Bareng Windah Basudara
Ibu Rahmat saat ini menjadi TKW di Malaysia, sedangkan ayahnya pergi dan tidak ada kabar sampai saat ini.
Rahmat hanya mampu menyelesaikan pendidikannya sampai jenjang kelas 1 SD, ia dengan kendala ekonomi, memilih keluar dan akhirnya bekerja serabutan.
Rahmat sempat terekam menjadi tukang parkir di sebuah warung, hingga menjadi tukang bersih-bersih piring di sebuah acara pernikahan.***