Pihak Dikta dan Hukum meredam kontroversi antara penggemar dengan versi series melalui unggahan Twitter penerbit @Loveableous.
Dalam unggahan tersebut, pihak penerbit dan Dhia’an Farah meminta maaf akibat kontroversi series Dikta dan Hukum.
“Kami, pihak penerbit buku Dikta dan Hukum beserta penulis Dhia’an Farah memberikan perhatian besar atas isu imi dan berdiskusi setiap waktu untuk mencari solusi terbaik.
Penerbit dan penulis meminta maaf atas ketidaknyamanan ini, karena kami tidak bisa membuat pernyataan tanpa seizin pihak yang sudah mengadaptasi buku Dikta dan Hukum ini ke sinematografi, maka kami butuh waktu untuk solusinya,” diktup Trenggalekpedia dari Twitter @Loveableous pada 2 Desember 2021.
“Mohon maaf atas kekurangan kami yang belum dengan sempurna mempertimbangkan hal sensitif seperti ini di waktu lalu. Kami harap bentuk pertanggungjawaban dari penerbit, penulis, dan bagian yang terkait nantinya adalah jalan terbaik dan tidak merugikan pihak manapun,” lanjutnya.
Sebagai penutup klarifikasi tersebut, pihak penerbit dan penulis Dikta dan Hukum sangat menghargai kritik dan saran terkait series Dikta dan Hukum.***