Demo GMBI Berujung Ricuh di Mapolda Jawa Barat, Begini Sejarah LSM GMBI

- 28 Januari 2022, 20:12 WIB
Kapolres Sumedang  AKBP Eko Prasetyo Robbyanto memberikan pengarahan kepada anggota ormas GMBI usai unjuk rasa berujung anarkis..
Kapolres Sumedang  AKBP Eko Prasetyo Robbyanto memberikan pengarahan kepada anggota ormas GMBI usai unjuk rasa berujung anarkis.. /kabar-priangan.com/Devi Supriyadi/

TRENGGALEKPEDIA.COM – Akibat demo GBMI di Jawa Barat berujung ricuh, Ketua DPP LSM GMBI Fauzan Rachman minta maaf kepada publik.

Kericuhan LSM itu mengakibatkan beberapa fasilitas publik mengalami rusak didepan Markas Polisi Daerah (Mapolda) Jawa Barat.

Fauzan Rachman meminta maaf atas kericuhan berujung perusakan yang terjadi saat demo di depan Markas Polda Jawa Barat (Jabar). Dalam aksi ini, 725 anggota GMBI diamankan polisi.

"Saya secara pribadi dan sebagai ketua umum memohon maaf kepada Kapolda Jabar beserta jajarannya atas kerusakan yang terjadi. Saya siap bertanggung jawab dan akan menindak tegas anggota GMBI yang terlibat," kata Fauzan dikutip dari Antaranews pada Jumat, 28 Januari 2022.

Kronologi kericuhan itu, bermula dari LSM GMBI yang melakukan aksi  damai, namun tiba-tiba terjadi kericuhan didepan Polda Jawa Barat.

Massa aksi tersulut emosi karena proses hukum keributan yang menewaskan anggota GMBI di Karawang beberapa waktu lalu berjalan lambat.

Baca Juga: Penjelasan dan Sejarah GMBI, LSM yang Ramai Diperbincangkan Karena Bentrok dengan Pemuda Pancasila

 Mereka pun mendesak masuk ke halaman Polda Jabar, sehingga beberapa pagar dan bangunan rusak terinjak.

"Kami berharap proses hukum tragedi Karawang dapat diselesaikan secepatnya dan seadil-adilnya, agar tidak terjadi lagi keributan-keributan lain," ujarnya.

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah