Varian Virus Covid-19 India Sudah Masuk Malaysia: B.1.617 Terdeteksi di Bandara Internasional Kuala Lumpur

3 Mei 2021, 11:45 WIB
Seorang petugas kesehatan yang mengenakan APD membawa pasien Covid-19 di luar bangsal korban di rumah sakit Guru Teg Bahadur, di New Delhi, India, 24 April 2021. /REUTERS/Adnan Abidi.

TRENGGALEKPEDIA.COM - Tsunami Covid-19 yang terjadi di India, menyebabkan ribuan orang positif Covid-19.

Tak hanya itu, kerumunan massa yang terjadi beberapa waktu lalu juga mengakibatkan adanya varian virus baru.

Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Dr. Adham Baba menjelaskan, varian virus baru Covid-19 India sudah menyebar di Malaysia.

Baca Juga: Beredar Foto Diklaim Sebagai Penemuan Jasad Awak KRI Nanggala 402: Cek Fakta

Pada Minggu, 2 Mei 2021, waktu Malaysia, varian B.1.617 pertama kali terdeteksi di Bandara Internasional Kuala Lumpur.

Menukil dari Reuters, Adham Baba mengatakan, varian terdeteksi pada Warga Negara India yang diperiksa di bandara tersebut.

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya juga menyatakan, varian tersebut adalah variant of interest.

Baca Juga: Bocoran Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 17, Kuota Semester Pertama 2021 Sebanyak 2,7 Juta Peserta

Artinya, mutasi virus lebih mudah menular, di mana menyebabkan penyakit parah atau kebal terhadap vaksin.

Adham Baba pun mengimbau kepada masyarakat Malaysia untuk tetap tenang terhadap informasi yang beredar tersebut.

Menurut Adham Baba, upaya kesehatan masyarakat akan terus dilakukan untuk memutus mata rantai penularan dan menjamin keamanan masyarakat.

Baca Juga: Update Terbaru Covid-19 Nasional, Bangka Belitung Sumbang 200 Kasus Baru dan Harian Tertinggi

Sebagai informasi, Malaysia secara resmi melarang penerbangan baik menuju maupun dari India sejak beberapa waktu lalu.

Saat ini, Malaysia tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Sebelumnya, Malaysia mencatat ada 3.418 kasus Covid-19 harian baru.

Dengan demikian, menjadikan total kasus sejak Covid-19 mewabah menjadi 415.012 kasus dengan angka kematian mencapai 1.500 orang.***

Editor: Okpriabdhu Mahtinu

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler