Utusan PBB Harus Ambil Tindakan Jelas Atas Myanmar

- 6 Maret 2021, 15:31 WIB
Seorang biarawati menghadang polisi untuk menembaki pengunjuk rasa di Myanmar.*
Seorang biarawati menghadang polisi untuk menembaki pengunjuk rasa di Myanmar.* /Twitter/@SiobhanRobbins

Seorang juru bicara Junta Militer belum mau berkomentar tentang hal ini. 

Militer mengatakan pihaknya telah menahan diri dalam menghentikan protes, tetapi mereka tidak akan membiarkan ada yang mengancam stabilitas.

Baca Juga: Tidak Hanya Jabatan Guru, PPPK 2021 Juga Akan Membuka 15 Jabatan Lain Di luar Guru

Pada hari Sabtu, di kota selatan Dawei, pengunjuk rasa meneriakkan "Demokrasi adalah tujuan kami" dan "Revolusi harus menang". Pengunjuk rasa juga berkumpul di kota terbesar di Yangon.

Ratusan ribu orang turun ke jalan berkali-kali, bersumpah untuk melanjutkan aksi di negara yang menghabiskan hampir setengah abad di bawah kekuasaan militer. Hingga reformasi demokrasi pada tahun 2011 yang terputus oleh kudeta.

Baca Juga: Trending Tagar MoeldokoKetumPDSah, Moeldoko: Semua Lahir dari Sebuah Keyakinan

Setidaknya satu orang tewas oleh pasukan keamanan dalam protes pada hari Jumat, 5 Maret 2021. 

Seorang pejabat dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi dan keponakan remajanya juga ditikam sampai mati oleh pendukung militer, dilaporkan oleh media lokal. 

Baca Juga: Lolos Prakerja Gelombang 12? Lakukan Ini Untuk Mulai Pelatihan!

Pembunuhan pengunjuk rasa telah memicu kemarahan internasional.

Halaman:

Editor: Samsul Abidin

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah