Kata-katanya saat ia sekarat, "Saya tidak bisa bernapas," terus digemakan demonstrasi jalanan menentang pembunuhannya yang mengguncang Amerika Serikat dan dunia tahun lalu.
Setelah putusan tersebut demonstran bernama Lynea Bellfield "Saya bisa bernapas," karena keadilan yang George Floyd terima.
Putusan itu membuat orang-orang bersorak ke jalan dan pengendara membunyikan klakson mereka di sejumlah kota besar AS, termasuk Washington dan New York City.
Air mata membasahi wajah Chris Dixon, seorang warga Black Minneapolis berusia 41 tahun, ketika dia mendengar putusan itu bersama orang banyak di luar gedung pengadilan Kabupaten Hennepin tempat persidangan diadakan.
Chauvin langsung diborgol setelah Hakim Hennepin, Peter Cahill membacakan putusan dengan suara bulat.
Ia mengenakan masker ketika putusan dibacakan dengan dikawal keluar dari ruang sidang ketika saudara laki-laki George Floyd, Philonise Floyd, memeluk jaksa penuntut.
Sebelumnya George Floyd pria kulit hitam berusia 46 tahun meninggal dengan lehernya dijepit di bawah lutut oleh Chauvin selama lebih dari sembilan menit.
Derek Chauvin tak mengangkat lututnya saat George yang diborgol terus mengatakan ‘saya tak bisa benafas’ lalu tak lama ia menghembuskan nafas terakhirnya.