Negara Arab Saudi dikenal dengan Negara yang perekonomiannya bergantung pada minyak. Namun ketika Raja Salman bin Abdul Aziz menjadi pemimpin pada tahun 2015 negara itu mengumumkan Visi Saudi 2030,
Visi Saudi 2030 ini merupakan gambaran ekonomi baru Arab Saudi pada tahun 2030 mendatang.
Baca Juga: Tim INASAR Bantu Lakukan Proses Pencarian Korban Gempa di Turki yang Tertimbun Reruntuhan
Dalam visi ini Raja Salman mengingatkan untuk tidak ketergantungan. Negara itu terhadap migas dikurangi dan untuk sektor ekonomi terdiversifikasi.
Gayung bersambut saat Mohammed bin Salman dipilih menjadi Putra Mahkota pada tahun 2017. Ia sibuk mendiversifikasi sumber pendapatan negara.
Negara itu tengah fokus membangun pariwisata untuk mencapai target menjadi salah satu pilar ekonomi di masa yang akan datang. Pariwisata akan menjadi penyokong PDB kedua setelah minyak.
Kocek Us 500 Miliar Dolar lebih digelontorkan untuk proyek-proyek besar. Ini untuk merovolusi pariwisata kerajaan agar sesuai dengan tren khalayak nasional dan internasional.
Reformasi dirancang untuk membuka diri terhadap dunia termasuk aturan untuk mengakomodasi investasi di sektor pariwisata.
Terobosan lain adalah e-visa dapat dikeluarkan untuk pelancong hanya dalam waktu lima menit.***