Bolehkan Sholat Tarawih Sendirian? Lebih Baik Berjamaah atau Sendiri, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

9 April 2022, 21:22 WIB
ilustrasi pergi ke masjid /cuivie/

TRENGGALEKPEDIA.COM – Salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan adalah sholat Tarawih. Sholat Tarawih merupakan sholat sunnah yang dikerjakan selepas sholat isya atau sebelum tidur.

Sholat Tarawih adalah sholat yang dikerjakan secara berjamaah di masjid dengan jumlah rakaat yang berbeda-beda. Jika menurut golongan Nahdlatul Ulama, sholat Tarawih dikerjakan dengan 23 rakaat sekaligus witir. 

Berbeda dengan golongan Muhammadiyah yang mengerjakan sholat Tarawih sebanyak 11 rakaat sekaligus witir. Namun sebenarnya semuanya benar, tidak ada yang salah. Selain dilaksanakan dengan berjamaah, sholat Tarawih ini juga bisa dilakukan sendirian.

Namun lebih utama mana saat mengerjakan sholat Tarawih? Dengan berjamaah ataukah sendirian?

Baca Juga: Pahala dan Keutamaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadhan Menurut Ustadz Adi Hidayat

Sholat Tarawih lebih dianjurkan dan lebih utama dikerjakan secara berjamaah. “Sholat berjamaah lebih utama daripada sholat sendiri dengan pahala 27 rakaat”.

Selain itu, perbuatan Nabi itu sesungguhnya memuliakan sholat jamaah. Beliau selalu datang ke masjid. Namun di suatu hari Nabi tidak lagi datang ke masjid karena khawatir para sahabat menganggapnya wajib.

Lalu dari situlah para ulama menyimpulkan bahwa sholat berjamaah hukumnya sunnah dan dianjurkan daripada sholat sendirian. Nabi ketika sholat malam seperti ini, beliau selalu ingin ketenangan, maka dari itu beliau berhenti di setiap 2 rakaat.

Ketenangan dan kedamaian dalam jiwa maka akan berpengaruh kepada ruh-ruh maka disebut dengan tarwihah atau Tarawih dalam bentuk jama’ nya. Maka dari itu Tarawih merupakan sholat yang ditunaikan dengan tenang nyaman tidak usah buru-buru.

Rasakan setiap sujud sholat Tarawih dengan getaran yang mengalir ke dalam jiwa. Maka dari itu carilah imam yang baik yang mampu menuntun sholat Tarawih dengan ketenangan dan khusyuk. “Carilah imam dengan bacaan yang bacaannya enak”, ucap Ustadz Adi Hidayat.

Bagi imam pun juga harus melihat keadaan makmum. Bacalah surat-surat dari Al-Qur’an yang bisa didengarkan oleh makmum dengan seksama dan jangan terlalu panjang. “Jadi jika makmum tidak kuat berdiri lama, maka bacalah surat yang pendek”, kata Ustadz Adi.

Namun sholat Tawarih sejatinya bisa dilaksanakan dengan sendirian, saat kita tidak sempat mengikuti jamaah karena udzur. Atau bisa juga dilaksanakan dengan berjamaah dengan keluarga di rumah jika ada halangan dan tidak pergi ke masjid. ***

Editor: Rendi Mahendra

Tags

Terkini

Terpopuler