Tata Cara Ziarah Kubur Sesuai Dengan Ajaran Sunnah Rasulullah SAW, Bisa Dipraktekan Jelang Ramadhan

- 28 Maret 2022, 16:33 WIB
Ilustrasi batu nisan atau makan
Ilustrasi batu nisan atau makan /PilotBrent/Pixabay

TRENGGALEKPEDIA.COM – Ziarah kubur juga bisa dilakukan untuk mengamalkan hadist Rasulullah Saw.

Hadist tersebut berbunyi “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus segala kelezatan yakni kematian”, hadist riwayat Tirmidzi.

Maka dari itu, salah satu amalan yang bisa kita lakukan untuk sarana mengingat kematian adalah dengan berziarah kubur kepada saudara muslim dan muslimah yang lebih dulu berada di alam barzah.

Dengan berziarah kubur itulah kita akan mengingat bahwa suatu ketika kita akan berada di fase tersebut dan berada di alam barzah.

Rasulullah sendiri sudah menjelaskan bahwasanya hukum berziarah kubur adalah Sunnah.

Namun juga dianjurkan sebagaimana sabda Rasulullah Saw dalam hadist riwayat Muslim dalam kitab shahihnya.

Baca Juga: Bacaan Sholawat Nariyah Teks Arab, Latin, Arti dan Manfaat Membacanya Salah Satunya Menghapus Kesedihan

Rasullulah berkata “Dulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah kubur, namun sekarang berziarahlah karena itu akan mengingatkan akhirat kalian”.

Berziarah kubur bisa dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Namun antara laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan hukum dalam berziarah. Jika perempuan berziarah kubur maka hukumnya Mubah atau boleh.

Selain terdapat hukumnya yang berbeda dengan laki-laki, perempuan juga terdapat syarat yang diberlakukan yakni tidak terlalu sering melakukannya.

Lantas bagaimana dengan tata cara yang baik untuk berziarah kubur sesuai dengan ajaran sunnah Rasullulah Saw?

1. Saat sudah memasuki area pemakaman maka kita dianjurkan untuk melepas alas kaki. 

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah, ketika ada seorang laki-laki yang masuk area pemakaman dan memakai alas kakinya.

Kemudian Rasullulah berkata “Wahai Fulan, celakalah engkau. Lepaskan alas kakimu itu”.

Laki-laki tersebut tidak mengetahui siapa yang mengatakan itu, namun ketika tahu bahwa itu Rasulullah Saw, laki-laki itu langsung melempar sandalnya.

2. Mengucapkan salam dan mengucapkan do’a

Ketika kita sudah memasuki area pemakaman maka kita juga disunnahkan atau dianjurkan untuk mengucapkan salam dan juga membaca do’a secara umum.

Bunyinya seperti ini “Assalamualaikum, Ya ahladiyar minal muminina wal muslimin wa inna insyaallah bikum laa la hiqun nashalullaha lana walakumul afiyah”. Hadist riwayat Muslim.

3. Khusyuk dan merenung

Selama memasuki area pemakaman dan berjalan tidak ada doa-doa khusus yang dipanjatkan.

Hanya saja kita disunnahkan untuk khusuk dan merenung bahwa kita akan menyusul para penghuni kubur tersebut.

Baca Juga: Bolehkah Shalat Tarawih Diqadha? Ternyata Begini Penjelasannya…

4. Kita tidak boleh menginjak dan menduduki kuburan

Menginjak dan menduduki kuburan adalah perkara yang dilarang oleh para ulama.

Karena akan menghinakan dan merendahkan penghuni kubur, sedangkan kita harus menjaga sesama muslim baik masih hidup maupun sudah meninggal dunia.

5. Tidak boleh melakukan ritual yang tidak ada tuntunan

Kita tidak boleh melakukan ritual yang tidak ada tuntunannya misalnya thowaf mengelilingi kuburan.

Selain itu tidak boleh membaca al-qur’an di pemakaman karena yang dianjurkan adalah berdoa saja.

Hal ini sesuai hadist Rasulullah Saw riyawat Abu Dawud yang bunyinya “Jangan jadikan rumah-rumah kalian itu sebagai kuburan”.

Artinya rumah-rumah kita tidak boleh sepi dari al-qur’an, karena yang sepi dari al-qur’an itu hanya kuburan.

Itulah tata cara dalam bersiarah kubur sesuai dengan sunnah Rasulullah Saw yang dapat kita praktekkan menjelang bulan suci Ramadhan.***

Editor: Dani Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x