Terlanjur Ghibah di Bulan Ramadhan? Begini Hukum dan Penjelasan Tentang Ghibah

- 19 April 2022, 00:31 WIB
Ilustrasi orang mengghibah
Ilustrasi orang mengghibah /Pixabay/ janiquevanderstocken/

Pelaku ghibah merupakan perbuatan zalim. Dalam ghibah juga akan menimbulkan kerugian, baik orang lain atau diri sendiri. Oleh sebab itu kita harus menjauhi ghibah ini dalam sehari-hari.

Ghibah secara etimologi berasal dari bahasa Arab, ghaaba-yaghiiu-ghaiban.  Artinya ialah ghaib, tidak hadir.

Berdasarkan etimologi bisa kita simpulkan bahwa ghibah adalah bentuk ketidakhadiran seorang dalam lingkup pembicaraan. Bisa pula diartikan bahwa orang yang dibicarakan tidak ada di tempat.

Menurut KBBI, ghibah dapat diartikan sebagai kegiatan membicarakan keburukan orang lain atau bergunjing.

Walaupun yang dibicarakan dalam ghibah adalah suatu yang fakta. Hal itu akan tetap saja bernilai dosa. Karena di dalam ghibah ada seorang menjatuhkan keburukan orang lain demi mengangkat martabat pribadi.

Islam sendiri melarang ghibah dikarenakan ghibah dapat memunculkan fitnah. Kemudian fitnah tersebut akan berdampak lebih besar dan bertambah jika ada pihak yang tidak menyukai orang yang sedang dibicarakan.

Rasulullah SAW juga melarang umatnya untuk berghibah. Diriwayatkan oleh HR. Tirmidzi bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Orang Muslim satu dengan Muslim lainnya adalah saudara, jangan saling mengkhianati, jangan saling bedusta, dan jangan saling merendahkan. Setiap Muslim dengan Muslim lain ialah haram rahasianya, harta dan darahnya, takwa itu ada didalam hati. Cukup seorang yang jelek yang memandang rendah sudaranya Muslim,”

Lalu bagaimana agar dosa ghibah terampuni?

Cara yang harus dilakukan untuk bertaubat dari ghibah ialah dengan meminta maaf orang yang dighibahi.

Halaman:

Editor: Dani Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x