Ajaran seperti ini bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah, dan Ijma (keputusan ulama terdahulu), Qiyas atau kisah yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits .
Ahlussunnah Wal Jamaah sebagai salah satu aliran batin Islam tentunya memiliki nuansa politik yang sangat kental pada saat kelahirannya.
Namun dalam perkembangan wacananya juga merambah pada bidang-bidang tertentu seperti Aqidah, hukum Islam, tasawuf, dan politik.
Untuk ideologi ahlussunnah wal jamaah lahir karena terdapat alasan yang cukup mendasar. Kekuatan dari penguasa kolonial Belanda untuk menghancurkan potensi Islam telah menumbuhkan rasa tanggung jawab di kalangan ulama untuk menjaga kemurnian dan keutuhan pada ajaran agama Islam.
Baca Juga: NU Berduka, Sahabat Gus Dur: KH Abuya Uci Thurtusi Meninggal Dunia Hari Ini, Selasa 6 April 2021
Selain itu memiliki rasa tanggung jawab , ulama sebagai pemimpin yang memperjuangkan kemerdekaan dan dibebaskan dari belenggu penjajahan. Ulama juga memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga kedamaian bangsa Indonesia.
Tidak seluruh sejarah bangsa Indonesia dijelaskan pada fase abad ke-19, sampai sat ini yang merupakan proses pengujian dan antitesis.
Munculnya elite baru sebagai aliran Belanda disertai dengan 2 gerakan yang bersumber dari Islam, yakni “Islam modern” dan “Islam tradisional”.
Pada tahap ini, modernisasi Islam untuk semua agama mulai menyebar dan diterima secara luas hampir diseluruh kota besar yang terdapat di Indonesia, termasuk pada desa- desa kecil di pelosok Indonesia.
Pengaruh Nahdlatul Ulama sangat besar di kalangan Kyai dan Ulama di Jawa bagian timur dan tengah, serta masyarakat umum.