TRENGGALEKPEDIA.COM - Dalam penelitian yang dilakukan oleh JAMA Psychiatry tahun 2014 melaporkan bahwa adanya kaitan yang erat antara kebiasaan nonton blue film dengan menurunnya volume dan aktivitas striatum yang berada di wilayah otak.
Dalam penelitian tersebut menjelaskan bahwa volume striatum otak akan mengalami pengecilan ketika semakin sering dan semakin lama menonton blue film.
Sebagai sebuah infromasi, Striatum merupakan bagian otak yang berkaitan untuk memunculkan rasa puas dan senang setelah melakukan suatu hal, hingga kemudian memunculkan dorongan untuk mengulang perilaku yang sama.
Perubahan struktur dan fungsi otak yang berkaitan dengan kebiasaan menonton blue film akhirnya dianggap memiliki potensi penurunan yang lebih parah jika dibandingkan dengan efek lain, misalnya narkoba.
Kecanduan tersebut terjadi karena adanya gangguan fungsi otak yang mendorong produksi hormon dopamin di luar batas kewajaran.
Dopamin adalah hormon yang menciptakan bahagia pada produksi otak ketika melakukan atau mengalami suatu hal yang menyenangkan.
Baca Juga: Tidak Hanya Merusak Otak, Kecanduan Film Porno bisa Mengakibatkan Efek Buruk Lainnya
Efek samping yang lebih parah dari kecanduan blue film adalah hilangnya gairah untuk melakukan seks
Studi yang dilakukan oleh Italian Society of Andrology and Sexual Medicine menjelaskan, bagi pria dewasa yang keseringan menonton blue film sejak masih usia ABG akan mengalami penurunan gairah seksual yang cukup sifnifikan. Mengapa bisa demikian?