Hari Musik Nasional 9 Maret 2021: Lika-liku dan Sejarah WR Supratman hingga Koes Plus yang Sempat Dipenjara

9 Maret 2021, 12:24 WIB
WR Supratman, seorang komponis musik dan tokoh nasional yang sangat berjasa dalam cikal bakal Hari Musik Nasional yang diperingati setiap 9 Maret. /Museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id/youTube

TRENGGALEKPEDIA.COM - Hari ini, Selasa 9 Maret 2021 diperingati sebagai Hari Musik Nasional.

Berkaitan dengan diperingatinya Hari Musik Nasional pada 9 Maret setiap tahunnya, identik dengan tokoh nasional yang juga komponis besar Indonesia, yakni Wage Rudolf Supratman atau dikenal dengan WR Supratman.

Meski sempat menjadi perdebatan yang hingga kini belum berujung, beberapa pihak telah menyatakan bahwa WR Supratman lahir pada tanggal 9 Maret 1903, yang kemudian menjadi cikal bakal beridirnya Hari Musik Nasional.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Windows 32bit dengan 64bit di PC Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Baca Juga: Korban Prostitusi Online Alami Trauma, Polisi: Ada Pendampingan Khusus

Dilansir dari Museum Sumpah Pemuda Kemdikbud, Putusan Pengadilan Negeri Purworejo Nomor 04/Pdt/P/2007/PN PWR pada 29 Maret 2007, tanggal lahir WR Supratman ditetapkan pada 19 Maret 1903.

Meski menjadi perdebatan, putusan dari pengadilan itu pun telah disetujui oleh keluarga WR Supratman.

Kemudian, di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, Hari Musik Nasional ditetapkan melalui Keppres Nomor 10 Tahun 2013.

Baca Juga: Bocoran Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 14, Cara Daftar Lengkap di www.prakerja.go.id

Dibalik perdebatan semua itu, penetapan Hari Musik Nasional bertujuan untuk meningkatkan apresiasi terhadap musik nasional, seperti artis, musisi, komponis, dan orang-orang yang bergelut di bidang musik lainnya.

Pada Keppres tersebut dijelaskan, musik sebagai salah satu ekspresi budaya yang universal dan mempresentasikan nilai kemanusiaan, serta bisa berperan serta dalam kemajuan pembangunan nasional.

Dengan diperingatinya Hari Musik Nasional setiap tahun, diharapkan masyarakat Indonesia bisa lebih menyukai dan mendukung karya-karya musisi lokal, termasuk warisan-warisan musik khas daerah.

Baca Juga: Tips dan Trik Mengerjakan Soal TPA agar Lolos di PTN Favorit

Hingga menginjak 9 Maret 2021 saat ini, penetapan Hari Musik Nasional sudah berjalan selama 13 tahun, sejak pertama ditetapkan pada tahun 2013 lalu.

Wage Rudolf Supratman

Nama Wage Rudolf Supratman dikenal publik dengan WR Supratman. Beliau lahir pada tanggal 9 Maret 1903 di Purworejo, Jawa Tengah.

Beliau dianugrahkan gelar pahlawan nasional berkat jasa beliau yang telah menciptakan lagu Indonesia Raya yang dijadikan lagu kebangsaan Republik Indonesia.

Baca Juga: FlashDisk 32 GB Kok Cuma Kebaca 29,8 GB? Bukan Rusak atau Korup, ini Penjelasannya

Memang, meski sempat terjadi perdebatan dengan tanggal lahir beliau, kita sebagai generasi muda maupun masyarakat Indonesia tentunya harus berterimakasih kepada beliau.

Pada masa pemerintahan presiden Megawati Soekarno Putri dahulu, Persatuan Artis Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) sudah mengusulkan adanya penetapan Hari Musik Nasional.

Namun sayangnya, baru di era presiden SBY pada tahun 2013, rancangan penetapan Hari Musik Nasional tersebut diresmikan.

Baca Juga: Sempat Ingin Bunuh Diri, Meghan Markle : Mereka Khawatir Dengan Warna Kulit Bayi Saya

Meski perjalanan musik di Indonesia dahulu tidak mulus, pada era orde lama dibawah pimpinan Ir. Soekarno, para musisi hingga kelompok band yang ada di Indonesia dilarang untuk membawakan lagu-lagu bernuansa rock barat.

Larangan itu karena dianggap dapat menghilangkan nilai nasionalisme dalam diri masyarakat Indonesia.

Koes Bersaudara yang kini dikenal Koes Plus

Salah satu band legendaris Indonesia, Koes Plus yang dulunya bernama Koes Bersaudara ternyata pernah bermasalah dengan pihak berwenang di era orde lama.

Baca Juga: Kunjungi Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar, Anies Baswedan: Siap Melahirkan Atlet-Atlet Mumpuni

Berkaitan dengan musik bernuansa Rock N’ Roll dari musik barat, Koes Plus sempat dipenjara.

Namun ketika order lama tumbang, para musisi Indonesia, termasuk Koes Plus dibawah pimpinan Soeharto, mereka diberi kesempatan membuat karya dengan bebas.***

 

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler