Dikenal Sebagai Guru Cak Nun, Umbu Landu Paranggi Meninggal Dunia

6 April 2021, 08:39 WIB
Umbu Landu Paranggi bersama Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) /@kenduricinta/twitter

TRENGGALEKPEDIA.COM – Umbu Landu Paranggi sastrawan sekaligus sahabat dan guru Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) meninggal dunia pada Selasa, 6 April 2021.

Kabar itu disampaikan akun Twitter @kenduricinta. Menuliskan bahwa Umbu meninggal dunia ketika dirawat di Rumah Sakit (RS) Bali Mandara.

“Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun... Duka kami, mengantarmu ke huma yang sejati Bapak Umbu Landu Paranggi  Pada hari Selasa tanggal 6 April 2021 pukul 03.55 WITA di RS Bali Mandara,” dikutip dari akun @kenduricinta pada Selasa, 6 Maret 2021.

Meninggalnya Umbu Landu Paranggi itu sempat menjadi trending topik di Twitter dengan tagar Maiyah Berduka.

Perkenalan Cak Nun dengan Umbu Landu Paranggi ditulis olah Cak Nun sendiri dengan indah dalam sebuah esai berujudul Presiden Malioboro.

Cak Nun menceritakan sekitar tahun 1970-an, Umbu sebagai redaktur puisi dan sastra di koran Mingguan Pelopor Yogyo, Jalan Malioboro, Yogyakarta.

Lalu Umbu mendirikan sebuah komunitas belajar sastra dan puisi bernama Persada Klub. Saat itu, Cak Nun sudah tinggal di Yogyakarta.

Dia menceritakan bersama teman-temannya, Cak Nun bergabung dengan komunitas Persada Klub. Dari sanalah, Cak Nun banyak belajar dari Umbu mengenai sastra dan puisi.

Cak Nun juga mengungkapkan banyak yang dipelajari dari Umbu. Bukan hanya mengenai sastra dan puisi. Tapi juga mengenai kehidupan.

“Dan ternyata yang saya pelajari dari Umbu bukanlah penulisan puisi, melainkan kehidupan puisi,” tulis Cak Nun.

Selain itu, Cak Nun juga melukiskan bahwa sosok Umbu bukanlah orang sembarangan. Pada tahun 1950an, Umbu adalah pangeran di Sumba, Nusa Tenggara Timur.

“Sejak 50 tahun silam meninggalkan harta kekayaan dan kekuasaannya sebagai pangeran di Sumba,” kata Cak Nun.

Cak Nun juga menceritakan bagaiamana perpisahannya dengan Umbu. Sebab masih di tahun yang sama, Umbu pindah ke Bali.

Sedangkan Cak Nun masih menetap di Yogyakarta. Kendati demikian, Cak Nun masih menganggap Umbu adalah sosok gurunya.

Bahkan di dalam esai berjudul Presiden Malioboro, Cak Nun tak segan mengatakan dengan eksplisit bahwa umbu adalah gurunya.

“Saya bukan siapa-siapa di dunia, tetapi kapan ada yang tanya siapa Guru saya, baru nama Umbu yang pernah saya sebut,” tulis Cak Nun.***

Editor: Rendi Mahendra

Tags

Terkini

Terpopuler