10 Pahlawan Revolusi Korban G30S PKI, Para Petinggi Tentara Nasional Indonesia

30 September 2021, 18:52 WIB
Gambar 10 Pahlawan Revolusi Indonesia. /Instagram/@revolusi_bangsa1965

TRENGGALEKPEDIA.COM - Hari ini, Kamis, 30 September 2021 bertepatan dengan peristiwa berdarah di Indonesia.

10 Pahlawan Revolusi menjadi korban pemberontakan yang dikenal dengan sebutan Gerakan 30 September atau G30S oleh Partai komunis Indonesia (PKI).

Dalam pertistiwa ini, ada 7 Jenderal Tentara Negara Indonesia (TNI) dan 3 orang lainnya yang menjadi korban.

Pada hari ini, 30 September 2021 bertepatan dengan 56 tahun kejadian berdarah oleh gerakan PKI yang ingin mengubah ideologi bangsa Indonesia kala itu.

Baca Juga: Apa Makna Pengibaran Bendera Setengah Tiang? Dikibarkan Hari ini 30 September 2021, Peringatan G30S

Berikut ini 10 korban G30S PKI

1. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani

Jenderal Ahmad Yani merupakan salah satu petinggi TNI Angkatan Darat (AD) pada masa Orde Lama.

Ia lahir di Jenar, Purworejo pada 19 Juni 1922. Jenderal Ahmad Yani juga turut dalam pemberantasan PKI Madiun pada 1948, Agresi Militer Belanda II, dan penumpasan DI/TII di Jawa Tengah.

2. Letjen (Anumerta) Suprapto

Sempat mengikuti pendidikan di Akademi Militer Kerajaan Bandung, Jenderal Suprapto lahir di Purwokerto pada 20 Juni 1920.

Pada awal kemerdekaan Indonesia, Jenderal Suprapto aktif dalam usaha merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap.

Setelah itu, Jenderal Suprapto bergabung ke Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Purwokerto. Bahkan, Jenderal Suprato juga turut dalam pertempuran Ambarawa sebagai ajudan Panglima Besar Sudirman.

3. Letjen (Anumerta) S. Parman

Sosok Siswondo Parman merupakan salah satu petinggi TNI AD di masa Orde Lama. Ia lebih dikenal dengan sapaan S. Parman.

Letjan S. Parman lahir di Wonosobo, Jawa Tengah pada 4 Agustus 1918 dan menempuh pendidikan yang berkutat di bidang intelijen.

4. Letjen (Anumerta) M. T. Haryono

Bernama lengkap Mas Titodarmo Haryono, M. T Haryono lahir pada 20 Januari 1924 di Surabaya, Jawa Timur.

Sebelum menjadi salah satu petinggi di TNI, M. T. Haryono ternyata sempat mengikuti Ika Dai Gaku atau sekolah Kedokteran pada masa penjajahan Jepang.

Setelah itu, M. T. Haryono bergabung bersama TKR dengan pangkat Mayor.

Baca Juga: Link Nonton Streaming Film G30S PKI Mulai 29-30 September 2021, yang Viral Tiap 30 September

5. Mayjen (Anumerta) D. I. Panjaitan

D. I Panjaitan memiliki nama lengkap Donald Ignatius Panjaitan. Ia lahir pada 9 Juni 1925 di Balige, Tapanuli.

Saat masa pendudukan Jepang di Indonesia, D. I. Panjaitan menempuh pendidikan militer di Gyugun.

Setalah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, D. I. Panjaitan turut membentuk TKR dan memiliki karier yang cemerlang di bidang militer.

6. Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo

Mayjen Sutoyo Siswomiharjo lahir pada 28 Agustus 1922 di Kebumen, Jawa Tengah.

Saat pendudukan Jepang di Indonesia, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo mendapat pendidikan di Balai PEndidikan Pegawai Tinggi di Jakarta.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo masuk ke TKR di bagian kepolisian dan akhirnya menjadi anggota Korps Polisi Militer.

7. Brigjen (Anumerta) Katamso

Brigjen Katamso lahir pada 5 Februari 1923 di Sragen, Jawa Tengah. Sempat menempuh pendidikan militer PETA di Bogor dan kemudian diangkat menjadi Shodanco Peta di Solo.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Brigjen Katamso masuk ke TKR yang kemudian menjadi TNI.

8. Kapten (Anumerta) Pierre Tendean

Kapten Pierre Tendean lahir pada 21 Februari 1939 di Jakarta, dan sempat mengiktui pendidikan di Akademi Militer Jurusan Teknik pada tahun 1962.

Saat itu, Kapten Pierre Tendean sempat menjabat sebagai Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan di Medan.

Bahkan, Kapten Pierre Tendean turut bertugas menyusup ke daerah Malaysia saat konfrontasi.

9. A.I.P. II (Anumerta) K. S. Tubun

K. S. Tubun memiliki nama lengkap Karel Satsuit Tubun, lahir pada 14 Oktober 1928 di Tual, Maluku Tenggara.

Setelah tamat dari Sekolah Polisi Negara di Ambon, Karel Satsuit Tubun diangkat sebagai Agen Polisi Tingkat II.

Kemudian, Karel Satsuit Tubun mendapat tugas dalam kesatuan Brigade Mobil (Brimob) di Ambon.

10. Kolonel (Anumerta) Sugiyono

Kolonel Sugiyono dilahirkan pada 12 Agustus 1926 di Desa Gendaran, daerah Gunung Kidul, Yogyakarta.

Saat masa pendudukan Jepang di Indonesia, Kolonel Sugiyono mendapat pendidikan militer pada Pembela Tanah Air (PETA).

Kemudian, Kolonel Sugiyono diangkat menjadi Budanco di Wonosari.

Setalah itu, kariernya terus berkecimpung di dunia militer, mengikuti beberapa penumpasan pemberontakan di Tanah Air.

Itulah 10 Pahlawan Revolusi yang menjadi korban G30S PKI, hari ini yang bertepatan dengan 56 tahun lalu pertistiwa berdarah di Indonesia.***

Editor: Okpriabdhu Mahtinu

Tags

Terkini

Terpopuler