BPCB Jatim Tinjau Candi Tondowongso Kediri, Upayakan agar Tak Terbengkelai

- 19 Februari 2021, 15:55 WIB
Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur memaparkan kajian yang dilakukan sejak tanggal 15 Januari 2021 tentang pengembangan potensi situs candi Tondowongso di balai Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, pada Rabu, 18 Januari 2021.
Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur memaparkan kajian yang dilakukan sejak tanggal 15 Januari 2021 tentang pengembangan potensi situs candi Tondowongso di balai Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, pada Rabu, 18 Januari 2021. /Trenggalekpedia.com/Trenggalekpedia.com/Muhammad Arifudin

TRENGGALEKPEDIA.COM - Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur memaparkan kajian yang telah dilakukan sejak tanggal 15 Januari 2021 tentang pengembangan potensi situs candi Tondowongso di balai Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, pada Rabu, 18 Januari 2021.

Sejumlah pihak terkait hadir dalam acara tersebut seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Kepala Desa Gayam, Camat Gurah, Kapolsek Gurah, Danramil Gurah dan tokoh masyarakat Desa Gayam serta komunitas pemerhati sejarah. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga: Curah Hujan yang Tinggi Mengakibatkan Pohon Besar di Ngebel Tumbang

Baca Juga: 7 Warga Kediri Digerebek saat Judi Dadu

Pemaparan dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri yang diwakili oleh Yuli Marwantoko Kabid Sejarah dan Kepurbakalaan dan Drs. Kaleb Untung Satrio W., MM. Selaku Camat Kecamatan Gurah.

Kemudian Ketua Tim Kajian BPCB Jatim, Nurfadilatus memaparkan hasil kajian yang timnya dapatkan dalam beberapa hari yang lalu.

Dia mengungkapkan permasalahan utama di Situs Candi Tondowongso adalah genangan air di lokasi situs candi Tondowongso dapat memperburuk kondisi struktur candi yang tersusun dari bata.

Baca Juga: Yang tidak Dikatakan orang Mengenai Fakta-fakta Pahit Pernikahan

Nurfadilatus bersama anggota tim BPCB Jatim lainnya memang datang pada musim penghujan, sehingga mendapati genangan air yang cukup tinggi yang berasal dari luapan saluran irigasi yang berada di sisi selatan situs.

”Rencananya untuk mengatasi hal itu akan dibuatkan saluran drainase menuju ke sungai” ucap perempuan asal Situbondo tersebut.

Eskavasi total pada bagian candi induk dan candi perwara yang ada di sisi utara, pemasangan cungkup candi juga menjadi rencana strategis kedepanya, ungkap Nur.

Baca Juga: Pengungsi Longsor Nganjuk Keracunan: Saya Makan Mie Ayam Jam 6 Sore dan Baru Merasa Keracunan Jam 12 Malam

Selain mengumpulkan data di lapangan dalam acara tersebut Nur ingin menjaring pendapat dari sejumlah pihak dengan mengelompokan tiga diskusi kelompok.

“Dari hasil FGD ini nanti akan menjadi bahan pertimbangan kegiatan pelestarian yang akan dilakukan kedepanya” tutupnya.

Kabid Sejarah dan Kepurbakalaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Yuli Marwantoko menegaskan, pihaknya ingin menghapus stigma Situs Candi Tondowongso terbengkalai bahkan sepi dari pengunjung.

Baca Juga: Liga 1 dan Liga 2 Akan Diadakan Jika Masyarakat Patuh Prokes Selama Piala Menpora 2021, Begini Kata Kapolri

“Kalo dikatakan sepi tidak sepi-sepi amat jika melihat daftar kunjungan 2017” kata Yuli. Pada tahun 2017 yang jumlah pengunjung pertahun mencapai dua ribu lebih, imbuhnya. 

Terpisah, Ahmad Hariri, Arkeolog BPCB Jatim yang merupakan anggota tim kajian mengungkapkan bahwa ada komunikasi pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri dengan BPCB Jatim agar dilakukan kegiatan kajian ini.

Baca Juga: Polri Izinkan Piala Menpora 2021 Digelar Secara Ramai, Nasib Liga 1 dan Liga 2 Tergantung Kepatuhan Masyarakat

Melihat pentingnya kajian dilakukan karena mengingat situs candi Tondowongso yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat kabupaten (Keputusan Bupati Kediri, Nomor 188.45/229/418.32/2015, Red).

“Selain itu dari segi kewilayahan situs candi Tondowongso adalah satu satunya situs yang berhasil diidentifikasi dari masa kerajaan Kadhiri serta lokasinya yang berada di wilayah Kabupaten Kediri,” imbuh Hariri.***

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah