TRENGGALEKPEDIA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Februari ini inflasi yang terjadi sebesar 0,10 persen. Pemicu inflasi kali ini disebabkan karena naiknya harga cabai rawit dan ikan segar.
Kepala BPS Suhariyanto di dalam keterangannya menyebutkan harga cabai rawit dan ikan segar menyumbangkan 0,02 persen pada inflasi bulan Februari 2021. Selain itu kenaikan tarif jalan tol juga menyubang 0,02 persen sedangkan tarif angkutan udara menyumbang sebanyak 0,01 persen.
"Inflasi ini dibandingkan pada bulan Januari 2021 jauh lebih lambat 0,26 persen, bahkan dibandingkan pada bulan Ferbruari 2020 lebih lambat 0,28 persen," ujarnya, menukil dari laman Antara.
Baca Juga: Kuota Internet Gratis Kemendikbud Cair Maret, Perhatikan Syaratnya
Suhariyanto mengatakan, kenaikan harga cabai rawit yang terjadi di 65 kota Indeks Harga Konsumen (IHK). Di Pangkalpinang kenaikan harga cabai rawit tertinggi sebanyak 39 persen sementara itu di Merauke naik sekitar 38 persen.
Kenaikan harga komoditas ikan segar terjadi karena pasokan ikan dari nelayan yang berkurang. Hal itu disebabkan karena cuaca buruk yang menimpa beberapa wilayah yang membuat nelayan tidak melaut.
Selama Februari 2021 ini, Suhariyanto juga memaparkan beberapa wilayah mengalami inflasi dan deflasi. Sebanyak 56 kota mengalami inflasi, wialayah kota mamuju menjadi kota yang mengalami inflasi tertinggi yakni 1,12 persen sedangkan inflasi terendah sebesar 0,02 persen terjadi di Tasikmalaya dan Sumenep.
Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 13 di www.prakerja.go.id, Akan Dilaksanakan Dalam Waktu Dekat
Sedangkan Deflasi tertinggi sebesar 1,55 persen terjadi di Gunugsitoli dan deflasi terendah 0,01 persen terjadi di Malang dan Tarakan.
Baca Juga: Kasus Dugaan Pembunuhan di Hotel Kediri, Polisi Periksa Pacar Korban
"Wilayah Mamuju pada bulan Februari masih sama seperti di Januari yang menjadi daerah inflasi tertinggi, itu dikarenakan wilayah Mamuju belum pulih dari musibah yang pernah terjadi. Akan tetapi inflasi bulan Februari ini lebih dikarenakan kenaikan harga ikan segar," kata Suhariyanto.***