Network
TRENGGALEKPEDIA.COM - Presiden ke-4 RI, Megawati Soekarno Putri, secara resmi dikukuhkan sebagai Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan pada hari Jumat, 11 Juni 2021 kemarin.
Menurut Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian, pemberian gelar ini setelah mempertimbangkan kepemimpinan Megawati dalam menghadapi krisis multi dimensi di era pemerintahannya.
Selain itu, lanjut Octavian, Unhan mencatat keberhasilan Megawati saat di pemerintahan dalam menuntaskan konflik sosial seperti penyelesaian konflik Ambon, penyelesaian konflik Poso, pemulihan pariwisata pasca bom Bali, dan penanganan permasalahan TKI di Malaysia.
Pengamat politik Rocky gerung turut memberi komentar atas peristiwa pengukuhan tersebut. Ia menegaskan pengukuhan semacam itu bukan bagian dari peristiwa akademik.
Baca Juga: Geger di KPK, Wakil Ketua Nurul Ghufron Beberkan Poin yang Disampaikan ke Ombudsman
“Bukan sebagai peristiwa akademik, tapi dia jadi peristiwa politik. Karena dibelakang itu orang akan bikin kalkulasi tukar tambah apa,” Ujar Rocky melalui kanal YouTube miliknya, Sabtu, 12 Juni 2021.
Rocky juga menjelaskan bahwa gelar profesor seharusnya diusulkan kepada kampus oleh pihak luar.
Sedangkan untuk mendapat gelar tersebut menurut Rocky, dia harus melalui tahapan review yang tidak mudah.
“Dia mesti nulis dulu panjang baru dia diusulkan menjadi profesor kehormatan. Bahkan, ada asesornya, mungkin lima orang yang sangat ahli,” lanjut Rocky.
Ia turut menyayangkan pelabelan profesor yang dinilainya terlalu dilebih-lebihkan. “Gelar profesor itu seolah-olah jad barang mewah. Padahal itu bukan glar akademik,” katanya
