Network
TRENGGALEKPEDIA.COM - Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur merupakan salah satu tokoh fenomenal yang sampai saat ini masih dikenang di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Ia sebagai salah satu putra dari pendiri organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus orang yang pernah menjabat presiden Indonesia tersebut lahir pada 7 september 1940.
Sebagai salah satu bentuk memperingati hari lahir Gus Dur, Yenny Wahid selaku putri sulung beliau mengingatkan kembali mengenai spirit Gus Dur yang semasa hidupnya terus memperjuangankan toleransi dan pluralisme.
Baca Juga: Tentang Konsep Kepemimpinan, Yenny Wahid: Bisa Dipelajari Siapapun
Dalam pengakuannya, Yenny mengaku pernah resah, tatkala kondisi sang ayah sudah semakin memburuk, akan kehilangan orang-orang yang mau memperjuangkan spirit Gus Dur.
“Waktu itu saya baru pulang dari sekolah di luar negeri, saya lihat kondisi bapak waktu itu sakit-sakitan. Wah ini siapa ini yang nerusin perjuangan beliau,” Ujar Yenny Wahid dikutip Trenggalekpedia.com dari kanal YouTube Wahid Foundation, Rabu 8 Agustus 2021.
Padahal, perjuangan Gus Dalam upaya membangun pluralisme dan toleransi di Indonesia ia upayakan dengan mempertaruhkan posisi dan jabatan yang dimilikinya.
Maka dari itu, Yenny berharap agar masyarakat terus menanamkan semangat dan perjuangan Gus Dur dalam mendorong masyarakat Indonesia yang penuh cinta damai dan rahmatan lil alamin sebagaimana yang diajarkan Islam.
“Saya sadar diri tidak akan mungkin bisa meneruskan perjuangan beliau sendiri,” ungkapnya.
