TRENGGALEKPEDIA – PLN kini telah melakukan inovasi dengan menerapkan co-firing atau hasil percampuran biomassa dengan batubara di 28 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Hasil dari inovasi tersebut, PLN mampu menghasilkan energi hijau dengan jumlah 96.061 Megawatt hour (MWh) sampai Februari 2022.
Wiluyo Kusdwiharto selaku Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan (EBT) PLN menyatakan pencapaian tersebut bukti keseriusan PLN.
Baca Juga: Melarikan Diri Dari Polisi, Satu Pelaku Curanmor Pademangan Ditangkap
Selain itu, pencapaian yang diperoleh guna untuk mendukung program transisi energi bersih menuju carbon neutral di 2060.
Upaya yang telah dilakukan ini merupakan langkah sebagai komitmen Indonesia menjadi tuan rumah dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
“Penggunaan teknologi co-firing di PLTU merupakan salah satu upaya kami dalam mengurangi emisi di sektor kelistrikan, di samping menambah pembangkit baru yang berasal dari energi baru terbarukan,” ujarnya, Rabu, 30 Maret 2022.
Sebenarnya dari PLN telah memakai teknologi co-firing sejak 2020. Terhitung sebanyak 28 PLTU sudah menerapkan co-firing.
Penerapan itu sudah dilakukan oleh beberapa tempat, diantaranya PLTU Suralaya dan PLTU Paiton, keduanya merupakan backbone kelistrikan Jawa dan Bali.