Update Korban di Gaza, PBB Sarankan Gencatan Senjata, Namun Ada Banyak Penolakan

- 4 November 2023, 10:06 WIB
Update Korban di Gaza, PBB Sarankan Gencatan Senjata, Namun Ada Banyak Penolakan
Update Korban di Gaza, PBB Sarankan Gencatan Senjata, Namun Ada Banyak Penolakan /AP Photo/Bebeto Matthews/

TRENGGALEKPEDIA.COM - OHCHIR (Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights), merupakan salah satu badan di Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bekerja untuk mempromosikan dan melindungi  hak asasi manusia yang ada dalam hukum internasional dan Deklasasi Universal Hak Asasi Manusia tahun 1948. Badan ini menegaskan bahwa gencatan senajata adalah hal yang terbaik demi Hak Asasi Manusia  dan Kemanusiaan.

“Rekan-rekan di PBB sedang membicarakan perlunya gencatan senjata kemanusiaan segera, Saya pikir ke depan, tentu saja, kita juga akan berharap bahwa hal ini akan mengarah pada penghentian permusuhan, karena satu-satunya jawaban adalah mengakhiri kekerasan” kata Elizabeth Throssell Juru Bicara OHCHR di Jenewa, pada Selasa 31 Oktober 2023

Sementara itu pihak Amerika menentang gencatan senjata, penolakanya ini didasarkan dengan dalih bahwa gencatan senjata hanya dianggap menguntungkan pihak Hamas Palestina. Jhon Kirby dalam wawancaranya menyatakan bahwa.

“Kami tidak percaya bahwa gencatan senjata adalah jawaban yang tepat saat ini. Kami percaya bahwa gencatan senjata saat ini menguntungkan Hamas,” kata John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS kepada wartawan, Senin 30 Oktober 2023

“Hamas adalah satu-satunya pihak yang mendapatkan keuntungan dari hal ini ketika Israel terus melakukan operasi mereka melawan kepemimpinan Hamas,” ujar Kirby.

Sementara itu beberapa anggota Uni Eropa, seperti Austria, Hongaria, Republik Ceko, dan Kroasia, juga menolak mendukung "gencatan senjata" saat resolusi Majelis Umum PBB yang mendesak untuk mencapai gencatan senjata yang bersifat tahan lama dan permanen di Gaza disahkan pada Jumat 27 Oktober 2023

Rishi Sunak, Perdana Menteri Inggris, menghindari menggunakan istilah "gencatan senjata" dan kembali menegaskan pandangan Inggris tentang "hak Israel untuk membela diri." Sunak mengusulkan alternatif dalam bentuk "jeda tertentu" sebagai pengganti gencatan senjata.

Untuk saat ini Anak-anak terbunuh atau terluka dengan jumlah lebih dari 400 orang per hari dalam pengepungan Israel terhadap Gaza, demikian pernyataan badan PBB untuk anak-anak(United Nations children's agency), Rabu, seraya mengulangi seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata demi kemanusiaan. Sekitar 3.500 anak dilaporkan telah terbunuh dan lebih dari 6.800 anak dilaporkan terluka selama 25 hari "pengeboman yang sedang berlangsung" sejak 7 Oktober, UNICEF mengatakan dalam sebuah pernyataan yang menambahkan: "Ini tidak bisa menjadi hal yang wajar."

PBB mengatakan bahwa serangan terhadap Jabalya, kamp pengungsi terbesar di Gaza, dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang karena tingginya jumlah korban sipil dan skala kerusakan yang terjadi, demikian tulis kantor tersebut di media sosial. Sedikitnya 8.700 orang tewas, menurut angka yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah.***

Editor: Dani Saputra


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x