Pesona Tebing Kepuh Trenggalek sebagai Tempat HUT ke-24 APKASI

9 Juni 2024, 08:15 WIB
Pesona Tebing Kepuh Trenggalek sebagai Tempat HUT ke-24 APKASI /

Trenggalek -  Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Bupati Trenggalek M Nur Arifin, yang akrab disapa Mas Ipin, kembali mencuri perhatian dengan cara unik mempromosikan keindahan daerahnya.

Kali ini, acara bertajuk “Light & Sound Festival” digelar di Tebing Kepuh, destinasi wisata baru yang terletak di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari.

Festival yang diadakan pada Jumat malam, 7 Juni 2024, itu menghadirkan sejumlah Bupati dari seluruh Indonesia serta delegasi internasional dari Thailand, Filipina, dan Taiwan.

Tebing Kepuh, yang dulunya bekas lokasi galian tambang Andesit, kini telah disulap menjadi kawasan wisata eksotis dengan penataan yang mempesona.

"Ini adalah momen yang luar biasa bagi kami untuk memperkenalkan Tebing Kepuh kepada dunia. Kehadiran para Bupati dan delegasi luar negeri menjadi peluang besar untuk mempromosikan Trenggalek sebagai destinasi wisata unggulan," ungkap Mas Ipin dengan bangga setelah acara.

Transformasi Tebing Kepuh dan Embung Kayen, yang juga merupakan bekas galian tambang, menjadi simbol keberhasilan ekonomi regeneratif. Dulu, area ini dianggap tidak memiliki nilai setelah eksploitasi tambang.

Namun, berkat upaya revitalisasi, kawasan ini kini menjadi sumber perekonomian baru yang memadukan manfaat ekologi dan wisata.

Dalam sambutannya, Mas Ipin menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan desa dalam mengembangkan potensi wisata berbasis lokal.

“Membangkitkan wisata desa tidak bisa dilakukan secara instan. Dibutuhkan kolaborasi dan kerja keras dari seluruh komponen desa, serta dukungan penuh dari pemerintah daerah,” jelasnya.

Strategi unik lain yang diterapkan Mas Ipin adalah mengadakan kegiatan pemerintah seperti Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di desa-desa wisata, bukan di hotel-hotel mewah.

“Dengan demikian, kita bisa langsung merasakan dan menggali potensi ekonomi dari desa-desa, terutama dari bekas-bekas tambang yang kini memiliki nilai ekologis dan ekonomis,” tambah suami dari Novita Hardini, yang juga Calon Anggota DPR RI terpilih dari Dapil 7 Jawa Timur ini.

Acara HUT APKASI yang meriah tersebut tidak hanya menampilkan pertunjukan cahaya dan suara, tetapi juga parade busana serta hidangan khas Trenggalek yang memanjakan para tamu.

Puncak perayaan malam itu adalah penyerahan sejumlah penghargaan, termasuk penghargaan prestisius kepada Kabupaten Trenggalek sebagai penerima pertama Renewable Energy Certificate (RECs).

Penghargaan ini diberikan atas kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan PLN dalam memilih sumber listrik dari energi terbarukan untuk kebutuhan listrik di Pendopo Kabupaten dan perkantoran.

Sertifikat ini diterbitkan oleh APX Inc., sebuah operator dan administrator yang berhak mengeluarkan sertifikat Tradable Instruments for Global Renewable (TIGRs) melalui PLN. Dengan ini, Pemkab Trenggalek telah memanfaatkan layanan energi hijau dari PLTA Cirata untuk acara tersebut.

Dedikasi Mas Ipin dalam mengembangkan dan memanfaatkan energi baru terbarukan di Trenggalek tidak hanya mendapatkan piagam penghargaan dari APKASI, tetapi juga menjadi contoh bagaimana inovasi energi dapat berpadu dengan pengembangan pariwisata.

"Trenggalek dulu dikenal sebagai kota mati, kini menjadi kota hidup yang kaya akan potensi wisata dan ekonomi. Kami akan terus mendorong revitalisasi kawasan bekas tambang menjadi sumber ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," pungkas Mas Ipin.***

Editor: Dani Saputra

Tags

Terkini

Terpopuler