Network
TRENGGALEKPEDIA.COM - Dinas Sosial Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, telah mengambil langkah proaktif dalam memberikan pendampingan psikologis kepada empat santriwati yang menjadi korban pelecehan seksual oleh bapak-anak pengasuh di salah satu pondok pesantren.
Tindakan ini bertujuan untuk membantu para korban pulih dari trauma yang mereka alami akibat kekerasan seksual tersebut.
Plt. Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Trenggalek, Saeroni, menyatakan bahwa pendampingan psikologis ini merupakan bagian dari upaya untuk memulihkan kondisi psikologis para korban sehingga mereka dapat kembali beraktivitas seperti biasanya. Keempat korban saat ini ditempatkan di shelter khusus dan sedang menjalani terapi trauma healing yang disediakan oleh tim psikolog dari Dinas Sosial.
Para korban, yang semuanya masih anak-anak, mendapatkan pembimbingan psikologis serta berbagai permainan yang dirancang khusus untuk membantu mereka mengalihkan fokus dan perhatian dari trauma yang mereka alami.
Baca Juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Pencabulan Terhadap Santri di Pondok Pesantren Trenggalek
Proses pendampingan dilakukan secara komprehensif, meliputi aspek kesehatan fisik dan pemulihan psikologis korban.
Selain pendampingan psikologis, Dinas Sosial Trenggalek juga telah menunjuk seorang penasihat hukum untuk memberikan pendampingan hukum kepada para korban, mulai dari pemeriksaan awal hingga persidangan.
Perlindungan khusus bagi anak-anak yang menjadi korban kekerasan merupakan prioritas, yang meliputi rehabilitasi fisik, psikologis, dan sosial, serta pencegahan penyakit dan gangguan lainnya.
Menanggapi kondisi korban, Saeroni menjelaskan bahwa meskipun beberapa korban awalnya mengalami trauma, namun kondisinya kini telah membaik.
