Kisah Surya Manurung Pengidap Sindrom Langka Menemukan Pujaan Hati

- 4 Oktober 2022, 23:06 WIB
Kisah Surya Manurung Pengidap Sindrom Langka Menemukan Pujaan Hati
Kisah Surya Manurung Pengidap Sindrom Langka Menemukan Pujaan Hati /Instagram/

TRENGGALEKPEDIA.COM - Baru-baru ini, pria pengidap sindrom langka Treacher Collins bernama Surya Manurung dari Asahan, Sumatra Utara tersebut telah menemukan kekasih hati dan menikah.

Sebelumnya, Surya Manurung sempat menjadi perbincangan masyarakat Indoneisa karena hampir seluruh anggota keluarganya mengidap sindrom langka tersebut. Ia dikenal publik usai viral di media sosial TikTok.

Lewat akun @suryamanurun9, dia sering mengunggah berbagai konten video bersama saudaranya. Anak ketiga dari enam bersaudara ini memiliki kelainan genetik Treacher Collins yang diturunkan dari sang ayah.

Treacher Collins Syndrome merupakan kondisi langka ketika bayi terlahir dengan kelainan bentuk wajah, mulai dari mata, tulang rahang, hingga mulut. Video Surya di TikTok sangat viral dan disaksikan lebih dari 50 juta kali.

Orang bernama lengkap Syarif Ali Surya Manurung ini menjalani hidup sebagai kuli bangunan. Fisik yang berbeda tak pernah membuatnya malu, Ia tetap semangat, bersabar menjalani kehidupan hingga pada akhirnya bertemu jodoh.

AdapunSurya Manurung baru saja menikah pada 23 September lalu. Pria berusia 28 tahun itu telah menemukan pujaan hati. Dia adalah Sasha, wanita berusia 19 tahun yang dia kenal lewat media sosial Facebook.

Sasha bercerita, dia adalah yang pertama kali menyapa Surya. Wanita itu mengaku hanya ingin mengenal Surya. Namun ternyata, ia merasa nyaman dengan sikap pria tersebut.

"Benar sekali, karena pertamanya hanya sekadar iseng-iseng kenalan doang. Jadinya kan kenalan, tapi memang sifatnya baik. Pertama chatting-an di Facebook," ungkap Sasha di acara Rumpi, dikutip dari kanal YouTube TRANS TV Official.

Sasha dan Surya Manurung rutin berbicara lewat media sosial selama 7 bulan. Setelah menjalin LDR, mereka akhirnya memutuskan untuk bertemu.

Dengan kisah tersebut dapat dipetik pelajaran, bahwa tumbuhnya cinta dan kasih sayang bukan selalu karena penampilan, harta maupun hal yang berkaitan dengan indrawi semata.

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x