Biografi Abdurrahman Baswedan, Jurnalis yang Menjadi Anggota BPUPKI

- 14 April 2022, 10:11 WIB
Abdurrahman Baswedan.
Abdurrahman Baswedan. /arbaswedan.id

Kemampuanya dalam bidang jurnalistik semakin terasah ketika A.R. Baswedan bertemu dengan wartawan yang bernama Salim Maskati berasal dari keturunan Arab Hindia Malaka.

Setelah pertemuan tersebut A.R. Baswedan pernah diutus untuk menjadi sekretaris jendral PAI.

Dari situlah A.R. Baswedan dikenal sebagai seorang jurnalis. Dalam perjalananya Abdurrohman Baswedan pernah diminta orang tuanya untuk melanjutkan usaha orangtuanya di toko perniagaan.

Akan tetapi saat usaha itu dijalankan A.R. Baswedan tidak krasan dan melanjutkan dalam dunia jurnalistik.

Pada saat menjalankan organisasi Persatuan Arab Indonesia (PAI), ia digaji 120 golden yang setara dengan 2 kwintal beras pada saat itu akan tetapi A.R Baswedan harus meninggalkan Harian Matahari demi memperjuangkan Indonesia.

Sebagai wartawan dan pejuang A.R. Baswedan selalu punya waktu untuk menulis. Hingga pada saat era Revolusi tulisan A.R. Baswedan ditampilkan pada media-media prpoganda kebangsaan Indonesia.

Dalam perjalanannya A.R. Baswedan menekuni dunia Jurnalistik sebagai Redaktur Harian di Sin Tit Po (1932), Soeara Oemoem (1933), Matahari (1934). Penerbit dan pemimpin Majalah Sadar, Nusa Putra (1950-an), Pemimpin Redaksi Majalah Hikmah, penasehat tim redaksi Masa Kini (70-an)

Sedangkan dalam dunia politik, A.R. Baswedan memiliki pengaruh besar pada Bangsa Indonesia.

Padahal saat itu beliau mendapat tekanan dari luar dan cercaan. Akan tetapi itu membuat semangatnya mundur dalam perjuanannya.

Karya-karya dari A.R. Baswedan sudah banyak yang tersebar pada media. Namun karyanya belum sempat dikumpulkan secara strategis.

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x