Sejarah Singkat Awal Munculnya Thai Tea, Resep Teh Thailand Legendaris?

- 10 Juni 2022, 14:01 WIB
Ilustrasi Thai Tea
Ilustrasi Thai Tea /Pixabay

TRENGGALEKPEDIA.COM - Pada saat ini, minuman teh dari Thailand sedang viral di Indonesia.

Kita pasti sering menemukan di setiap kota orang-orang menjual teh tersebut dengan berbagai macam.

Tentu di daam benak kita ada segelintir pertanyaan, apa yang menyebabkan teh tersebut sangat digandrungi?

Dan apa yang membuat pelaku bisnis sangat antusias dalam menjalankan dan menjualnya?

Awal mula munculnya teh Thailand ini pada tahun 1980- an, namun pada masa lalu orang- orang Thailand jarang meminum teh di setiap harinya.

Baca Juga: Kota Ende NTT, Lokasi Upacara Hari Lahir Pancasila Menyimpan Fakta Sejarah yang Jarang Diketahui

Namun, di jaman ultramodern orang-orang menyukai minuman teh khas ini.

Teh Thailand sendiri dibuat dari teh hitam yang dijual oleh pedagang Cina yang di kenal dengan es teh.

Namun karena harganya sangat mahal, teh yem, akhirnya tergantikan dengan Sayelon, yakni jenis teh lain, yang mana itu berasal dari Sri Lanka.

Di sana di anggap sebagai teh yang berkhasiat yang dipilih tidak sembarangan. Akhirnya meledaklah minuman tersebut pada masa itu.

Teh Thailand didasarkan pada teh hitam yang kuat. Merek yang populer adalah Firsthand, yang menggunakan bumbu halus selain daun teh.

Setelah teh diseduh sepenuhnya dengan konsistensi yang diinginkan, susu kental dan susu yang dihancurkan ditambahkan.

Anda mungkin melihat versi yang dibuat untuk konsumen Amerika di restoran Thailand lokal anda yang memiliki pewarna makanan oranye yang ditambahkan untuk memberikan warna khasnya.

Susu evaporasi, bumbu dan gula bisa ditambahkan sesuai selera. Beberapa rempah- rempah yang digunakan mungkin termasuk kapulaga, kayu manis, vanili, asam atau adas bintang.

Teh baru-baru ini dibawa ke Thailand dalam jumlah besar. Ini pertama kali diimpor dari Cina sebagai tanaman komersial pada 1980-an.

Marshal Plaek Phibunsongkhram, mantan pemimpin dan Perdana Menteri Thailand yang tertarik dengan budaya Barat, diyakini sebagai penemu teh Thailand.

Baca Juga: Bagaimana Sejarah Lahirnya Bahasa Indonesia? Berikut Sejarah Bahasa Indonesia yang Jarang Diketahui

Minuman ini populer di budaya road food. Meskipun rempah- rempah seperti adas bintang digunakan, beberapa perasa lain ditambahkan dalam versi aslinya.

Ketika masakan Thailand diperkenalkan ke Amerika Utara, teh juga menjadi populer di Amerika Serikat.

Koki di restoran Thailand mulai menggunakan pewarna makanan dan menambahkan perasa agar sesuai dengan selera Barat.

Meskipun teh Thailand tidak dianggap sebagai bagian penting dari budaya kuliner Thailand, teh ini semakin populer di kalangan pecinta kuliner Amerika.

Menariknya, meskipun teh tradisional Thailand tidak menggunakan pewarna atau perasa tambahan, banyak restoran di Thailand sekarang menyajikan berbagai teh gaya Barat karena popularitas internasional dari versi ini.

Teh dari Thailand didominasi oleh teh oolong alpine, dan teh tradisional Cina berkualitas tinggi diproduksi di pegunungan utara Doi Ang Khang, Doi Mae Salong, Baan Rak Thai, dan Doi Tung.

Sejarah kebun teh di Thailand dapat ditelusuri kembali ke Kuomintang selama Republik Cina.

Selama Perang Saudara Tiongkok pada tahun 1949, Kuomintang atau Kuomintang berperang panjang dengan Republik Rakyat Komunis Tiongkok (Cina ultramodern).

Mereka diusir dari daratan Cina, timur dan selatan melalui Yunnan ke Myanmar dan pulau Taiwan di utara Thailand.

Baca Juga: Sejarah Opor Ayam Kuliner Khas Lebaran yang Ternyata Hasil Kolaborasi Kuliner Cina, India, dan Arab

KMT diberikan kewarganegaraan oleh pemerintah Thailand dengan imbalan memerangi pemberontak komunis di wilayah perbatasan utara dan barat laut Thailand.

Pohon teh berasal dari Taiwan dan dibudidayakan oleh keturunan pejuang Kuomintang ini.

Teh Ooulong gunung bermutu tinggi ini ditanam setelah pemindahan area ladang Opium atau Poppy yang luas oleh pemerintah Thailand.         

Tanaman komersial lain yang ditanam untuk merangsang perpindahan dari daerah terlarang perdagangan narkoba ke metode pertanian berkelanjutan dan industri the yang berkembang dengan pesat.

Teh di daerah Mae Salong sekarang menyumbang 80 % dari produksi pertanian daerah.***(Ida Kurniawati)

Editor: Dani Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah