Mengenal Turonggo Yakso, Seni Jaranan Asal Kabupaten Trenggalek

20 Mei 2022, 10:01 WIB
Lagu jaranan yang digunakan untuk acara sakral. / Tangkapan layar Youtube/Budaya Jawa

TRENGGALEKPEDIA.COM - “Jaranan” adalah kata yang berasal dari bahasa jawa, memiliki kata dasar “jaran”. Jika diartikan kedalam bahasa Indonesia mempunyai arti “kuda”. Jaranan

Turonggo Yakso adalah salah satu kesenian Kuda Lumping yang ada di Indonesia.

Jaranan Turonggo Yakso asal Trenggalek ini memiliki kesamaan kemiripan dengan Jaranan Buto di Banyuwangi.

Sebagai bentuk karya seni, Jaranan Turonggo Yakso ini berkembang secara pesat di Trenggalek.

Kesenian ini awalnya hanya digunakan untuk Upacara Baritan atau juga dikenal sebagai bersih desa serta tasyakuran atas melimpahnya hasil panen.

Atas usaha Bapak Sutiyono pada tahun 1927, dalam rangka untuk terus melestarikan dan dikenal oleh generasi selanjutnya khususnya saat itu pada masyarakat Desa Dongko.

Baca Juga: BPBD Lakukan Evakuasi Tanah Longsor, Warga Trenggalek Rugi Jutaan Rupiah

Maka dibentuklah Kesenian Jaranan untuk mengingat Upacara Baritan sekaligus sebagai penghibur masyarakat, kesenian jaranan ini dikenal sebagai Jaranan Turonggo Yakso.

Namun dengan adanya pembinaan dan pengembangan yang diprakarsai oleh Kantor Debdikbud bersama Pemda Trenggalek dengan dipacu berbagai bentuk festival yang diselenggarakan di setiap tahunnya pada bulan Agustus.

Pada awalnya kesenian Jaranan ini hanya terkenal di Desa Dongko namun dengan diadakannya festival tersebut maka lambat laun Kesenian Jaranan ini akhirnya banyak dikenal oleh masyarakat luas.

Peralatan yang digunakan pada Kesenian Turonggo Yakso tidak jauh berbeda dengan peralatan Kesenian Jaran atau Kuda Lumping lainnya.

Yang membedakan hanyalah pada ayaman yang dipakai. Jika Kesenian Kuda Lumping biasanya menggunakan anyaman berbentuk kuda, Turonggo Yakso ini menggunakan anyaman berbentuk Buto.

Baca Juga: Garda Bangsa Gowes di Trenggalek, Tommy Kurniawan Beri Dukungan Gus Muhaimin Presiden 2024

Dalam rangkaian pertunjukan Jaranan Turonggo Yakso hampir sama dengan pertunjukan Jaranan lainnya yang ada di Indonesia, yaitu diiringi dengan musik tradisonal mirip kenong, kempul, gong suwuk, kendang serta trompet, namun juga terkadang disisipi music terbaru agar lebih berkreasi.

Pada buku “Turonggo Yakso: berjuang buat sebuah keberadaan” hasil karya Misbahus Surur, yang menegaskan bahwa Turonggo Yakso mempunyai arti Seni Jaranan asli Trenggalek, yang dilihat dari asal akar budayanya memanglah ada pada Kabupaten Trenggalek.

Kesenian Turonggo Yakso ini meyebar keseluruh penjuru Kabupaten Trenggalek, namun sangat jarang kesenian ini ditemukan di kota tetangga.

Kesenian Turonggo Yakso ini dapat kita temukan di Banyuwangi dengan nama Jaranan Buto, kesenian ini dibawa oleh penduduk Trenggalek ke Banyuwangi pada tahun 1930.*** (Galuh Rahmadani)

Editor: Dani Saputra

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler