Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo, Sejarah hingga Perjuangan Santri

- 19 April 2022, 14:02 WIB
Mengenal Pondok Pesantren Darul Huda, Mayak, Ponorogo. Berikut ini sejarah hingga perjuangan para santri menimba ilmu.
Mengenal Pondok Pesantren Darul Huda, Mayak, Ponorogo. Berikut ini sejarah hingga perjuangan para santri menimba ilmu. /Hanifah Fauziah/Trenggalekpedia.com/

TRENGGALEKPEDIA.COM – Dari puluhan Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, Ponpes Darul Huda Mayak menyimpan cerita tersendiri.

Tak hanya sejarah pendirian pondok, namun juga beberapa petunjuk yang digunakan sebagai metode dalam pembelajaran kepada para santri.

Sejarah singkat perjuangan pendiri Ponpes Darul Huda Mayak

Pondok Pesantren Darul Huda Mayak berdiri pada tahun 1968 M oleh KH. Hasyim Sholeh. Beliau lahir pada tahun 1938 M dari pasangan KH. Husain dan Hj. Sufiyah.

Pada usia 12 tahun beliau mulai ‘nyantri’ (menjadi seorang santri) di berbagai pondok, di antaranya Kweden, Jampes, Lirboyo, hingga Bendo Pare yang berada di Kota dan Kabupaten Kediri serta di Mranggen Demak.

Baca Juga: Dalam Rangka Meningkatkan Keilmuan Islam, IPNU dan IPPNU Ponorogo Mengadakan Pengajian Kitab Kuning

Sebagaimana yang lazim dilakukan oleh para santri, sebelum pulang dari pondok melakukan riyadhoh (tirakat) untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Hal ini juga dilakukan oleh KH. Hasyim Sholeh dengan cara puasa mutih tujuh hari alias tidak boleh makan yang mempunyai nyawa dan tidak boleh tidur.

Dalam akhir berpuasa, salah satu teman KH. Hasyim Sholeh bernama Musa khawatir, karena hari ke-7 beliau tidak sadarkan diri. Kemudian Musa memberikan asap (keluk) nasi yang masih panas lewat hidung KH. Hasyim Sholeh.

Halaman:

Editor: Okpriabdhu Mahtinu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x